REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Ahli Saraf dari Houston Metodologist Hospital, Dr Randall Wright, mengatakan, orang yang tidur malamnya kurang dari tujuh jam sehari berisiko diabetes, masalah jantung dan obesitas. Risiko paling berbahaya adalah kerusakan fungsi otak.
Wright menjelaskan, ketika tidur, otak manusia melakukan fungsi yang tak bisa dilakukan ketika terbangun. Di antaranya menyimpan informasi baru, mengarsipkan kenanangan dan mengahapus informasi sampah.
"Ketika Anda kekurangan tidur, otak tak bisa menuntaskan semua tugasnya. Hal itu akan berakibat pada masalah ingatan serta penyakit otak serius dalam jangka panjang," kata Wright dilansir health24.com, Selasa (26/11).
Untuk mengatasinya, Wright menyarankan untuk tidak mengkonsumsi obat tidur. Sebab, obat tidur akan membuat ketergantungan dan mengarah pada kebutuhan dosis yang semakin tinggi setiap bulannya.
"Dalam jangka panjang, obat-obatan tersebut dapat mulai mempengaruhi organ utama dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya," kata Wright.
Untuk itu, Wright memberikan empat tips agar seseorang mudah tidur dan mendapatkan tidur berkualitas. Tips ini terbilang sederhana dan bisa dilakukan semua orang.
Pertama, ciptakan rutinitas menjelang tidur yang membuat Anda santai. Seperti mengosok gigi, mandi air hangat, mendengarkan musik santai dan membaca buku. "Otak Anda akan mulai meyadari pola rutinitas itu sebagai sinyal untuk santai dan melepaskan hormon yang membantu untuk tertidur," kata Wright.
Kedua, jauhkan semua alat elektronik dari tempat tidur Anda. Terutama, jangan memainkan ponsel ketika fase santai atau sudah mulai melakukan rutinitas menjelang tidur. Termasuk ketika Anda terbangun saat malam, jangan mainkan tablet atau menonton televisi. "Sebaiknya minumlah teh atau membaca buku," ucapnya.
Ketiga, makan malam lebih awal. Upayakan makan malam sebelum pukul 19.00. Sehingga tersedia waktu yang cukup bagi tubuh untuk mencerna makanan.
Keempat, berolahraga lebih awal. Sejumlah penelitian, kata Wright, menunjukkan bahwa orang yang berolahraga saat siang hari akan cenderung mendapatkan tidur berkualitas.
"Saya mengatakan kepada pasien saya untuk berolahraga seawal mungkin pada siang hari. Olahraga akan membuat tubuh melepaskan adrenalin dan endorpin. Dua hormon itu akan membuat Anda tetap terbangun jika terlambat berolahraga atau pada malam hari," ucap Wright.
Wright menekankan, mengembangkan kebiasaan tidur semacam itu adalah cara terbaik agar bisa mendapatkan kualitas tidur yang dibutuhkan. Obat tidur sebaiknya, kata dia, hanya digunakan sebagai jalan keluar terakhir.