REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada cukup banyak garam tersembunyi yang bisa ditemukan pada beragam jenis makanan. Garam tersembunyi ini biasanya dapat ditemukan pada makanan olahan hingga makanan beku.
Keberadaan garam tersembunyi ini sering kali tidak disadari sehingga membuat asupan garam harian menjadi berlebih. Padahal, batas rekomendasi asupan garam per hari adalah 2.300 miligram per hari atau sekitar satu sendok teh.
Konsumsi garam berlebih kerap berkaitan dengan risiko tekanan darah tinggi. Asupan garam yang berlebihan juga dapat memunculkan keluhan, seperti kembung dan retensi air atau cairan tubuh.
Women's Health Magz mengungkapkan, setidaknya ada empat tanda yang bisa diwaspadai terkait dengan asupan garam berlebih. Berikut ini adalah keempat tanda tersebut.
Merasa sangat haus
Di dalam tubuh, garam atau sodium memainkan peran untuk membantu menyeimbangkan cairan tubuh. Oleh karena itu, asupan garam tetap diperlukan setiap hari dalam kadar yang wajar untuk menjaga keseimbangan air di dalam tubuh.
"Sodium dalam garam membantu menjaga cairan tetap di dalam sel-sel kita," jelas ahli gizi Mandy Enrig RDN.
Rasa haus dapat menjadi pertanda bahwa tubuh tidak memiliki cukup air untuk menyeimbangi tingginya kadar sodium di dalam tubuh. Oleh karena itu, otak memunculkan rasa haus agar tubuh mendapatkan asupan air yang lebih banyak.
Pembengkakan dan kembung
Makanan tinggi garam dapat memicu pembengkakan. Ketika ada sodium dalam jumlah yang sangat banyak di dalam darah, air akan meninggalkan sel dan menyebabkan pembengkakan di area jari-jari tangan atau kaki.
Mengonsumsi makanan berkadar garam tinggi juga bisa memicu terjadinya perut kembung. Kadar sodium yang ekstrem, yang diikuti dengan kelebihan air dapat memicu terjadinya kembung.
Sakit kepala
Sakit kepala juga dapat menjadi tanda bahwa tubuh mendapatkan asupan garam yang berlebih. Sakit kepala ini bisa muncul sesaat setelah mengonsumsi makanan tinggi garam.
"Terlalu banayk garam dapat menyebabkan pembuluh darah di otak melebar, yang kemudian menyebabkan sakit kepala yang nyeri," jawab Enright.
Makanan terasa hambar
Selain memengaruhi kesehatan, kebiasaan mengonsumsi makanan bergaram tinggi juga dapat mempengaruhi indera perasa. Setelah terbiasa mengonsumsi hidangan bergaram tinggi, makanan-makanan akan mulai terasa kurang lezat seiring dengan berjalannya waktu.
Semakin banyak garam yang dikonsumsi, semakin banyak pula garam yang akan dibutuhkan untuk memuaskan lidah di kemudian hari. Hanya saja, tak banyak orang yang menyadari hal ini.
"Banyak orang yang tak menyadari bagaimana sodium tinggi yang mereka konsumsi menyebabkan perubahan atau penumpulan pada indera pengecap," jelas Enright.