REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan dari Norwich Medical School UEA telah merancang kit tes urine untuk deteksi kanker prostat. At-Home Collection Kit ini bisa membantu pria mendeteksi kanker prostat di rumah dengan hanya mengumpulkan sampel urin mereka.
Studi yang diketuai Dr Jeremy Clark ini memelopori tes yang mendiagnosis kanker prostat agresif dan memprediksi apakah pasien akan memerlukan perawatan hingga lima tahun lebih awal daripada metode klinis standar. Studi terbaru mereka menunjukkan bagaimana tes 'PUR' atau Risiko Urin Prostat dapat dilakukan pada sampel yang dikumpulkan di rumah, sehingga pria tidak perlu datang ke klinik untuk memberikan sampel urin atau harus menjalani pemeriksaan dubur yang tidak nyaman.
Clark menekankan bahwa ini adalah penemuan penting, karena air seni akan memberikan tingkat biomarker dari prostat yang jauh lebih tinggi dan lebih konsisten. Karenanya tim peneliti berharap bahwa pengenalan 'At-Home Collection Kit' dapat merevolusi diagnosis penyakit.
"Kanker prostat adalah kanker yang paling umum pada pria. Kanker ini biasanya berkembang lambat dan sebagian besar kanker tidak akan memerlukan perawatan seumur hidup pria. Namun, dokter berjuang untuk memprediksi tumor mana yang akan menjadi agresif, sehingga sulit untuk memutuskan perawatan untuk banyak pria," kata Clark dilansir Times Now News, Sabtu (30/11).
Selama ini, tes yang paling umum digunakan untuk deteksi kanker prostat meliputi tes darah, pemeriksaan fisik yang dikenal sebagai pemeriksaan dubur digital (DRE), pemindaian MRI atau biopsi. Namun kini, telah dikembangkan tes PUR, yang melihat ekspresi gen dalam sampel urin dan memberikan vital informasi tentang apakah kanker agresif atau 'risiko rendah'.
"Ini berarti bahwa laki-laki tidak perlu menjalani pemeriksaan dubur digital, jadi itu akan jauh lebih sedikit stres dan harus menghasilkan lebih banyak pasien yang diuji," kata Clark dalam penelitian yang dipublikasikan di BioTechniques.
Tim peneliti memberikan kit tersebut kepada 14 peserta untuk kemudian diujicoba. Mereka kemudian membandingkan hasil sampel urin rumah mereka, yang diambil pertama kali di pagi hari, dengan sampel dikumpulkan setelah pemeriksaan colok dubur.
"Kami menemukan bahwa sampel urin yang diambil di rumah menunjukkan biomarker untuk kanker prostat jauh lebih jelas daripada setelah pemeriksaan dubur. Dan umpan balik dari para peserta menunjukkan bahwa tes di rumah lebih disukai," ungkap Clark.