Jumat 20 Dec 2019 12:33 WIB

Risiko Melewatkan Tes Alergi Pewarna Rambut

Sebelum mewarnai rambut, pastikan untuk melakukan uji oles terlebih dahulu.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Mewarnai rambut. Seorang perempuan asal Australia, Julie Yacoub, mengalami reaksi alergi hebat setelah melewatkan uji oles sebelum menggunakan pewarna rambut.
Foto: annemariegianni
Mewarnai rambut. Seorang perempuan asal Australia, Julie Yacoub, mengalami reaksi alergi hebat setelah melewatkan uji oles sebelum menggunakan pewarna rambut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Julie Yacoub, seorang perempuan di Australia mengalami pembengkakan di wajah setelah melewatkan tes alergi sebelum mengecat rambutnya.  Ia mengaku merasakan gatal yang menyakitkan di kulit kepala selama tiga pekan setelah mengaplikasikan pewarna coklat di mahkota kepalanya pada Oktober lalu.

"Sepanjang Jumat malam dan dini hari Sabtu pagi pembengkakan di sekitar mata saya menjadi sangat buruk. Sabtu pagi saya tidak dapat membuka salah satu mata saya dan kelopak mata lainnya hampir tertutup juga," kata Jacoub kepada Media Drum World.

Baca Juga

Yacoub tak mengira cat rambut akan memantik reaksi alergi hebat. Soalnya, itu bukan pengalaman pertamanya mewarnai rambut.

Melongok ke belakang, Yacoub baru tersadar bahwa pengalaman 15 tahun lalu merupakan manifestasi alergi pewarna rambut. Dulu, ia mengira itu akibat kesalahan stylist yang terlalu keras memijit kepalanya.

“Saya tidak memiliki rasa gatal, kesemutan, atau apa pun setelah saya mengecat rambut dan mencucinya. Keesokan harinya saya pergi bekerja dan merasakan gatal di leher saya. Saya meminta kolega saya untuk memeriksa leher saya dan dia terkejut melihat bekas luka bakar itu,” kata Yacoub seperti dilansir laman Fox News.

Reaksi alergi Yacoub terus memburuk seiring waktu. Untuk meredakan benjolan di wajahnya, Yacoub mendapatkan resep steroid. Tetapi, ia juga merasa rumah sakit seperti sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi untuk menyembuhkannya.

Rumah sakit akhirnya menyimpulkan bahwa Yacoub menderita reaksi alergi terhadap paraphenylenediamine (PPD), bahan kimia yang biasa ditemukan dalam pewarna rambut gelap yang dapat menyebabkan reaksi keras di beberapa konsumen. PPD juga dapat ditemukan di tato dan kosmetik.

Reaksi alergi dapat menyebabkan komplikasi fatal termasuk gangguan pernapasan, gagal ginjal, dan kerusakan jaringan otot, menurut Journal of Research in Medical Sciences.

"Saya tidak akan pernah mewarnai rambut saya lagi. Saya takut seperti apa reaksi selanjutnya. Faktanya, para dokter telah memberi tahu saya bahwa reaksi selanjutnya akan lebih buruk," tambahnya.

Butuh tiga pekan agar pembengkakan, gatal, dan luka bakar yang dialami Yacoub mereda. Ia disarankan untuk melakukan uji oles sebelum menggunakan pewarna rambut permanen atau semi-permanen, terlepas dari merek yang digunakan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement