REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang pasti pernah mengalami stres. Sayangnya, menurut Pakar Kesehatan Heather Moday, MD, kebanyakan orang meremehkan efek stres terhadap kesehatan secara keseluruhan.
"Sebenarnya, jika saya harus memilih satu hal yang orang hindari dalam program kesehatan mereka, itu mengelola stres mereka," katanya dilansir melalui mindbodygreen, Jumat (20/12).
Moday mengatakan, meski sulit mengelola stres, pada dasarnya stres bisa dikelola secara mandiri. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola stres secara mandiri.
Kebanyakan stres disebabkan oleh ketakutan akan masa depan atau menghidupkan kembali trauma dari masa lalu. Ketika kita hidup seperti ini, kita tidak fokus pada saat ini dan oleh karena itu memiliki waktu yang sulit berurusan dengan respons stres baru.
Bermeditasi, salah satunya dengan yoga, bisa menjadi solusi. Meditasi disebut bisa mengalihkan pikiran dari sesuatu yang belum terjadi, atau yang akan terjadi pada 10 tahun mendatang.
Hal lain yang disebutnya sangat penting untuk mengelola stres adalah membuat jurnal. Kegiatan menulis bisa membantu seseorang meredam esmosinya, dan membantu menghadapi trauma masa lalu.
Untuk mengelola stres, hal yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah cukup tidur. Stres bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup khususnya tidur.
"Paling tidak seseorang harus cukup tidur selama delapan jam," jelas Moday.
Sebuah laporan dari APA menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari delapan jam setiap malam mengalami tingkat stres yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan mereka merasa mudah tersinggung, marah, dan kewalahan.