REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apa yang kita konsumsi memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan kesehatan dan kesejahteraan kita secara keseluruhan. Menurut sebuah studi terbaru, kafein, dapat mengimbangi beberapa efek negatif dari makanan yang dapat menyebabkan obesitas.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Functional Foods, dan dilakukan oleh tim peneliti dari University of Illinois, Chicago, AS, menemukan bahwa kafein dapat mengurangi penyimpanan lipid dalam sel-sel lemak, dan membatasi penambahan berat badan, dan produksi trigliserida.
Dilansir di Times of News, Selasa (24/12), disebutkan bahwa dalam penelitian sebuah model tikus digunakan dan ditemukan bahwa tikus yang mengonsumsi kafein yang diekstrak dari teh, mendapatkan 16 persen lebih sedikit berat badan, dan akumulasi 22 persen lebih sedikit lemak tubuh dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi teh tanpa kafein.
Efeknya mirip dengan kafein sintetis, dan itu diekstraksi dari kopi. Jumlah kafein yang hadir dalam satu porsi teh adalah dari 65-130 miligram. Kopi yang diseduh mengandung 30-300 mg kafein.
Menurut para peneliti, temuan ini menunjukkan bahwa kafein dapat dianggap sebagai agen anti-obesitas. Teh dan minuman berkafein lainnya dapat digunakan sebagai langkah efektif untuk mencegah obesitas dan gangguan metabolisme lainnya.
Selama penelitian, tikus, mengonsumsi kafein sama dengan jumlah yang ada dalam empat cangkir kopi. Anda bisa memasukkan minuman yang kaya kafein ini ke dalam makanan Anda untuk mendapatkan manfaat penurunan berat badan.