Rabu 25 Dec 2019 11:09 WIB

10 Cara Memperhatikan Kesehatan Mental Selama Liburan

Depresi kadang datang begitu cepat tanpa disadari.

Rep: Febryan. A/ Red: Gita Amanda
Menjaga kesehatan mental selama liburan penting dilakukan. Foto ilustrasi depresi.
Foto: Pixabay
Menjaga kesehatan mental selama liburan penting dilakukan. Foto ilustrasi depresi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok Depresi dan Anxiety Afrika Selatan (SADAG) mengatakan, masa liburan bisa menjadi hari-hari sulit bagi mereka yang mengalami depresi. Hari-hari libur bisa menjadi momen merasa kesepian, putus asa atau kambuhnya kebiasaan buruk.

Pendiri SADAG menyebut, bulan Desember di Afrika Selatan adalah masa di mana tingkat bunuh diri tertinggi dibandingkan bulan lainnya. Untuk meminimalisir kemungkinan terburuk, laman Health24, dikutip Rabu (25/12), memberikan 10 cara untuk memperhatikan kesehatan mental selama masa liburan. Berikut di antararanya:

Baca Juga

1. Jangan abaikan gejala yang muncul.

Depresi kadang datang begitu cepat tanpa disadari. Adapun gejala yang muncul pada setiap orang sangat beragam. Untuk itu, perhatikan apa yang Anda rasakan dan akui jika memang sedang mengalai masa sulit.

Musim perayaan atau liburan juga dapat memicu kesedihan. Terutama dalam beberapa hal seperti berjauhan dengan keluarga, kehilangan orang yang dicintai, ataupun Anda hanya merenung selama setahun terakhir.

2. Bergeraklah.

Olah raga tidak serta merta bisa menjadi obat mujarab depresi, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga dapat memberika manfaat signifikan, bahkan bagi mereka yang berisiko tinggi untuk depresi.

Sedikit olah raga akan sangat membantu kesehatan mental Anda. Tak harus pergi ke gym, cukup dengan berolah raga ringan seperti jalan santai, olah raga di rumah, atau yoga.

3. Kurangi waktu menggunakan ponsel.

Laporan Health24 telah menunjukkan bahwa media sosial dapat dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih tinggi, terutama pada remaja. Untuk itu, coba kurangi waktu bermain media sosial selama liburan.

Anda tidak harus memutuskan semua kontak dengan teman untuk mengurangi penggunaan ponsel. Cukup dengan menetapkan sejumlah waktu tanpa ponsel selama masa liburan. Misalnya dengan meninggalkan ponsel di kamar sementara Anda membaca buku.

4. Perhatikan anggota keluarga yang mungkin sedang atau akan depresi.

Bahkan jika Anda tidak terpengaruh oleh masalah kesehatan mental seperti depresi atau kegelisahan, Anda harus tahu bagaimana mendukung seseorang di rumah Anda yang mungkin mengalami masa sulit.

5. Perhatikan gangguan makan.

Musim perayaan dan seringnya kegiatan makan bersama keluarga bisa menjadi mimpi buruk jika Anda menderita masalah apa pun yang berkaitan dengan makan atau dysmorphia tubuh. Jika acara makan bersama itu terasa merugikan kesehatan mental Anda, maka jangan paksakan diri dan mintalah bantuan jika kondisi tak terkendali.

6. Minimalisir stres.

Serba buru-buru dan stres saat masa liburan dapat memicu masalah kesehatan mental. Sebab, banyak orang yang harus membagi pikirannya antara, semakin dekatnya akhir tahun dan persiapan liburan serta raminya ruang publik. Anda sebaiknya merencanakan segalanya agar tetap masuk akal atau rencakanlah sesuatu yang memang bisa dilakukan.

7. Bersiaplah untuk Januari 2020.

Awal tahun sering menjadi momen penurunan mental bagi sebagian orang usai melalui Desember yang ramai. Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah dengan tidak menghamburkan uang terlalu banyak bila tak ingin muncul masalah finansial di awal tahun.

8. Periksalah kesehatan Anda.

Momen liburan adalah waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan terapis atau dokter tentang yang Anda rasakan. Selain itu, konsultasi juga untuk persiapan diri untuk setahun kedepan.

9. Merasa rendah diri.

Hal ini bisa menjadi salah satu tanda besar seseorang mengalami depresi, kecemasan, gangguan makan. Semua itu bisa mengarah ke memburuknya kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Selama musim liburan, harga diri rendah dapat bertambah ketika membandingkan diri dengan saudara kandung atau anggota keluarga yang lebih sukses. Selain itu, membandingkan diri dengan teman-teman yang bersenang-senang dengan liburan yang mahal juga sangat rentan memperburuknya.

10. Pahamilah soal rasa duka.

Ketahuilah bahwa perasaan duku atau sedih itu adalah sesuatu yang normal. Akuilah dan jangan memendamnya. Entah itu kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, diagnosis penyakit, atau anggota keluarga yang pindah jauh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement