Rabu 25 Dec 2019 14:13 WIB

Ahli Gizi Sarankan Diet Rendah Karbohidrat Daripada Keto

Pengurangan karbohidrat secara drastis bisa menyebabkan kelelahan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nur Aini
Diet Sehat (Ilustrasi)
Foto: Flickr
Diet Sehat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memilih diet atau pola yang tepat diperlukan kecermatan bagi masing-masing orang agar tubuh dapat lebih fit dan sehat. Majalah The Sun menyoroti beberapa perbedaan di antara dua diet yang informasinya paling banyak dicari pada 2019 yaitu diet rendah karbohidrat dan diet keto. 

Dilansir di laman Medical Daily, Kamis (25/12), kedua diet tersebut berfokus pada penurunan berat badan cepat dengan mengurangi karbohidrat secara signifikan. Diet keto memungkinkan untuk menghilangkan 20 gram karbohidrat, atau 5 persen dari diet harian yang sebagian besar terdiri dari lemak sehat. Diet itu untuk memastikan bahwa energi diambil dari lemak dan bukan dari glukosa.

Baca Juga

Sementara kerugian diet keto sendiri, adalah dampak dari pengurangan karbohidrat secara drastis, yaitu dapat menyebabkan keto flu, kelelahan, konsentrasi rendah, dan bau mulut. Hal itu dapat dihindari dengan melacak jumlah sayuran dan kandungan karbohidrat untuk tidak keluar dari kondisi ketosis. Sayangnya hal itu sangat sulit untuk dicapai.

Beberapa figur publik dunia seperti Kim Kardashian dan Gwyneth Paltrow bisa menjalani diet keto karena mereka memiliki tingkat komitmen yang tinggi untuk mempertahankannya. Namun, ahli gizi khawatir dengan orang awam yang tidak memiliki sumber daya sebanyak yang dimiliki artis tersebut. 

Ahli gizi Terri Ann mendorong orang untuk melakukan diet dengan rendah karbohidrat dengan manfaat jangka panjangnya, dibandingkan diet keto. Hal itu dilakukan dengan memakan semua makanan tanpa berlebihan.

Dia mempercayai hal itu tidak hanya akan mempercepat penurunan berat badan, tetapi juga akan mudah dipertahankan dalam jangka panjang. Perbedaannya adalah bahwa diet rendah karbohidrat terdiri atas asupan protein yang sehat, yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tetap utuh.

"Diet rendah karbohidrat adalah cara yang sangat sukses untuk menurunkan berat badan secara berkelanjutan. Dalam diet rendah karbohidrat, Anda mengurangi asupan barang-barang seperti roti, pasta, kentang, dan makanan bergula sementara makanan berprotein seperti daging, ikan, dan vegetarian harus menjadi alternatif," kata Terri Ann. 

Badan National Health Service (NHS) memperingatkan, pola makan dengan melepaskan karbohidrat dapat menyebabkan defisiensi nutrisi dan memperburuk masalah kesehatan jika tidak cukup disubstitusi melalui kelompok makanan lain. Badan itu juga menyebut tidak ada bukti produk berbasis gandum yang menyebabkan kenaikan berat badan. Kelebihan berat badan dapat terakumulasi dalam tubuh jika kita biasanya menggunakan lebih sedikit energi daripada kalori yang dimakan dan masuk ke dalam tubuh. 

“Mengganti karbohidrat dengan lemak dan sumber protein berlemak tinggi dapat meningkatkan asupan lemak jenuh, yang dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah, dan menyebabkan faktor risiko jantung,” tulis situs web NHS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement