REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang melanda Jabodetabek sejak malam tahun baru kini mulai surut di beberapa tempat. Warga yang terdampak banjir sudah mulai membersihkan rumahnya.
Berlalunya banjir bukan berarti masalah telah terlewati. Masyarakat perlu mewaspadai serangan berbagai penyakit saat membersihkan rumah yang kotor akibat banjir.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT menjelaskan, terdapat dua langkah utama untuk kesehatan di rumah dan lingkungan pascabanjir.
Pertama, harus segera melakukan pembersihan. Semakin cepat membersihkan rumah usai banjir, maka kesehatan anggota keluarga semakin terjaga. Dengan tidak menunda aktivitas ini, Anda bisa mencegah anggota keluarga terpapar beragam penyakit, yang diakibatkan oleh jamur maupun bakteri, setelah banjir.
Aktivitas membersihkan banjir sebenarnya merupakan kegiatan sederhana untuk membersihkan kotoran pascabanjir. Yaitu sampah-sampah yang berserakan, air yang menggenang, termasuk juga tembok bekas air banjir.
"Inilah langkah awal dalam setiap rutinitas membersihkan rumah dan lingkungan pascabanjir secara higienis," ujar dr Adib kepada Republika.co.id, Jumat (3/1).
Kedua, gunakan disinfektan untuk memastikan proses membunuh kuman sebagai agen pembersih. Karbol misalnya bisa digunakan mengurangi jumlah mikroorganisme (seperti bakteri) di tempat manapun. Langkah tersebut merupakan bagian utama menjaga lingkungan tetap higienis dan bersih, yang sangat penting dalam mencegah penyebaran kuman. Jadi, setelah dilakukan proses pembersihan dilanjutkan dengan cairan disinfektan.
Membersihkan dan membunuh kuman di tempat dan waktu yang tepat dengan menggunakan disinfektan memudahkan melindungi rumah dari kuman dan bakteri.
Selain itu, dr Adib juga menyarankan agar fokus pada permukaan yang sering digunakan. Misalkan, permukaan yang luas seperti lantai, dinding dan permukaan yang kecil seperti gagang pintu dan keran air. Benda-benda yang sering disentuh orang, menjadi tempat yang mudah untuk penyebaran kuman dan bakteri.
Tempat pengolahan makanan juga perlu dilakukan disinfeksi. Termasuk tempat menyimpan dan mengolah makanan merupakan tempat berisiko tinggi untuk perkembangbiakan kuman dan bakteri. Ia menyarankan memberikan perhatian lebih untuk lokasi-lokasi tersebut.
Alat-alat makan sebaiknya dicuci bersih dengan sabun atau deterjen dan direndam dengan larutan klorin selama 10 menit. Pastikan selalu bersihkan tangan dengan sabun sebelum, selama, dan sesudah mengolah makanan.
Tempat dan objek yang sering disentuh seperti remote control, telepon seluler, kran air, gagang pintu, papan ketik komputer dan mainan anak-anak dapat dengan mudah terlewatkan saat pembersihan. "Karena masing-masing benda tersebut sering dipegang, maka mereka menjadi penghubung utama pada rantai penularan kuman," kata dr. Adib.
Coba periksa untuk memastikan produk pembersih Anda cocok untuk digunakan di objek tersebut sebelum menggunakannya.
Warga membersihkan barang-barang miliknya pascabanjir yang melanda Kompleks IKPN Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta, Jumat (3/1/2019). Banjir yang disebabkan meluapnya Kali Pesanggrahan di Kompleks IKPN Bintaro itu mulai surut.
Kesehatan Pascabanjir
Tak hanya faktor membersihkan rumah yang harus jadi perhatian. Kesehatan diri pascabanjir juga harus diperhatikan.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten menyampaikan imbauan kepada warga untuk mengantisipasi penyakit yang datang pascabanjir. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi di Tangerang, mengatakan ada beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang begitu banjir reda.
Seperti penyakit Influenza. Virus ini menyebar melalui cairan tubuh seperti ingus dan air liur yang dapat ditularkan melalui mulut, hidung ataupun tangan yang menyentuh benda terkontaminasi.
“Pencegahannya, bisa dengan olahraga dan istirahat yang cukup. Perbanyak makanan buah dan sayur, cuci tangan yang bersih dan gunakan masker saat terkena flu,” ungkap Liza
Lanjutnya, kedua yaitu penyakit demam berdarah, penyakit akibat virus yang dibawa aedes aegypti dan aedes albopictus. Sering terjadi di musim hujan, saat perkembangbiakan nyamuk meningkat.
“Pencegahan, lakukan 3M Plus yaitu menguras bak mandi, menutup tempat air dan memanfaatkan barang bekas serta melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” jelasnya.
Ketiga, penyakit diare, penyebab diare adalah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus atau parasite. Diare disebabkan, bakteri ecoli, salmonella, shigella dan lainnya.
Untuk pencegahan, masyarakat wajib cuci tangan pakai sabun diair mengalir, buang air besar pada tempatnya dan selalu menjaga kebersihan serta kesehatan makanan.
“Terus waspada dan jaga kesehatan, makan tepat waktu. Jika fisik kuat dan fit, insya Allah penyakit tidak melanda tubuh kita,” katanya.