Selasa 07 Jan 2020 05:11 WIB

Ini Batas Jumlah Makanan Olahan yang Boleh Dikonsumsi

Efek samping negatif lebih banyak ditimbulkan dari makanan olahan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nora Azizah
Hingga kini makanan olahan masih menjamur di berbagai lokasi (Ilustrasi daging olahan)
Foto: Pxfuel
Hingga kini makanan olahan masih menjamur di berbagai lokasi (Ilustrasi daging olahan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga kini makanan olahan masih menjamur di berbagai lokasi. Meskipun telah diketahui oleh berbagai pihak, bahwa lebih banyak keburukan dari pada manfaat baik dari makanan tersebut.

Namun demikian, masyarakat juga tetap menikmatinya. Karena memang tak ada salahnya untuk mencoba makanan yang dikatakan mengancam jantung itu sesekali.

Baca Juga

Akan tetapi, dalam sesi Ilmiah American Heart Association (AHA) 2019 menegaskan betapa bahayanya jika terus mengkonsumsi makanan olahan tersebut. Di mana dalam prosesnya, mereka memaparkan beberapa makanan ultra-olahan yang digadang-gadang bisa membahayakan jantung, jika dikonsumsi melebihi batas seharusnya.

Berdasarkan keterangan juga dituliskan, asupan 40 persen dari makanan olahan itu, dinilai terlalu banyak. Meskipun ketika mengkonsumsinya sedang dalam kondisi berolah raga. Oleh sebab itu untuk menjaga kondisi, peneliti menyarankan agar tidak mengkonsumsinya lebih dari 25 persen kalori harian dari makanan ultra olahan itu.