Kamis 09 Jan 2020 06:58 WIB

Akumulasi Lemak di Hati Picu Terjadinya Diabetes

Akumulasi lemak di dalam hati merupakan penyebab terjadinya diabetes mellitus tipe 2.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Penyakit Diabetes. Akumulasi lemak di dalam hati merupakan penyebab terjadinya diabetes mellitus tipe 2.
Foto: Blue Diamond Gallery
Penyakit Diabetes. Akumulasi lemak di dalam hati merupakan penyebab terjadinya diabetes mellitus tipe 2.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 90 persen kasus diabetes di dunia adalah diabetes mellitus tipe 2 (DMT2), jenis diabetes yang kerap dikaitkan dengan gaya hidup tak sehat. Faktor apa yang sebenarnya menjadi kunci dalam terjadinya DMT2?

Studi terbaru yang dilakukan oleh Prof Roy Taylor dari Newcastle University di Inggris menemukan bahwa kejadian DMT2 terjadi akibat akumulasi lemak di dalam hati. Seperti dijelaskan dalam jurnal Cell Metabolism, akumulasi lemak di dalam hati mendorong terjadinya resistensi insulin dan peningkatan produksi gula darah.

Baca Juga

Efek ini kemudian meningkatkan kadar insulin plasma yang mempercepat terbentuknya sebuah "lingkaran setan". Insluin menstimulasi produksi lemak di dalam tubuh.

Ketika jumlahnya berlebih di dalam tubuh, lemak seharusnya disimpan di bawah kulit. Bila sudah tidak memungkinkan, lemak ini harus disimpan di area tubuh lain.

"Pada saat inilah lemak disimpan di dalam hati dan "bocor" ke area tubuh lain, termasuk pankreas," jelas Taylor, seperti dilansir Medical News Today.

Pankreas yang merupakan tempat adanya sel beta yang bertugas untuk membuat insulin. Paparan jangka panjang terhadap asam lemak jenuh akan membahayakan sel-sel beta di pankreas.

"Lemak ini "menyumbat" pankreas, mengubah gen yang mengatur bagaimana insulin seharusnya diproduksi secara efektif, dan ini menyebabkan diabetes tipe 2," jelas Taylor.

Di lain sisi, sekitar dua tahun lalu sebuah uji klinis bernama Diabetes Remission Clinical Trial (DiRECT) diselenggarakan. Uji klinis ini menunjukkan bahwa program penurunan berat badan intensif dapat membantu pasien DMT2 untuk mencapai remisi sehingga tidak perlu lagi menggunakan obat.

Studi menunjukkan bahwa mayoritas dari partisipan DiRECT tetap dalam kondisi remisi selama dua tahun. Akan tetapi, kondisi remisi ini hanya bisa dipertahankan bila trigliserida hati dan lemak di pankreas tetap terjaga dalam kadar yang rendah. Sekelompok kecil partisipan yang mengalami kekambuhan atau diketahui memiliki kadar trigliserida hati dan kadar lemak intrapankreas yang tinggi.

"Jumlah lemak yang bisa disimpan di bawah kulit berbeda antara orang satu dan orang lainnya," tutur Taylor.

Dari studi terbaru ini, Taylor menilai DMT2 dapat dilihat sebagai sebuah kondisi sederhana di mana seseorang memiliki lemak dengan jumlah yang melebih "daya tampung" tubuhnya. Hal ini berarti bahwa pengaturan pola makan dan kegigihan dapat membantu pasien untuk mengurangi lemak tersebut dan kemungkinan mencapai remisi.

"Semakin cepat ini dilakukan setelah diagnosis, semakin mungkin remisi itu dapat dicapai," ujar Taylor.

International Diabetes Federation (IDF) mengungkapkan bahwa ada sekitar 463 juta orang dewasa berusia 20-79 tahun yang hidup dengan diabetes di dunia pada 2019. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 700 juta pada 2045.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement