REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Parlemen Negara Bagian Kalifornia, Amerika Serikat (AS) menolak rancangan peraturan baru yang melarang anak-anak interseks untuk dioperasi hingga jangka waktu tertentu. Peraturan itu rencananya akan melarang semua prosedur medis untuk anak-anak interseks hingga berumur enam tahun.
Tindakan medis sebelum menginjak enam tahun hanya bisa dilakukan jika mendapat izin dari Dewan Medis Kalifornia. Interseks adalah kondisi di mana seseorang lahir dengan variasi karakteristik seks yang tidak cocok dengan definisi umum mengenai laki-laki atau perempuan, mencakup karakteristik kromosom, kelenjar kelamin, hormon, atau organ genitalia.
Senator Negara Bagian Scott Wiener, seorang Demokrat dari San Francisco yang menulis rancangan undang-undang (RUU) itu, menyebut bahwa hal itu merupakan persoalan hak-hak sipil. RUU tersebut mengupayakan agar setiap orang yang terlahir interseks dapat membuat pilihan sendiri tentang kesehatan dan identitas gender mereka.
"Bukan malah orang lain yang membuat pilihan tindakan medis yang tidak dapat diubah untuk mereka," kata Wiener, seperti dilansir AP, Selasa (14/1).
Namun, mayoritas anggota parlemen berpikir bahwa definisi interseks dalam RUU ini terlalu luas, terutama setelah mendengar kesaksian dari ahli urologi anak yang mengatakan bahwa pembatasan justru akan membatasi kemampuan dokter untuk merawat pasien dengan masalah medis yang kompleks. RUU ini juga mendapat penolakan dari anggota senat Kalifornia lainnya, salah satunya Jerry Hill, seorang Demokrat dari San Mateo.
"Saya melihat cucu perempuan saya yang berusia hampir 6 tahun, saya tidak tahu apakah ia sudah bisa membuat sebuah keputusan," katanya meragukan kemampuan pengambilan keputusan oleh anak-anak.
Wiener menegaskan kepada anggota parlemen bahwa orang tua akan tetap memegang keputusan akhir. Adapun penundaan prosedur hingga anak berusia enam tahun ditujukan agar orang tua sudah bisa berbicara dengan sang anak.
"Terdapat anak-anak interseks yang diberitahu sejak usia muda bahwa ada yang salah pada dirinya. (Padahal) tidak ada yang salah dengan mereka, tidak ada yang harus diperbaiki tentang mereka, dan mereka pantas mendapatkan martabat dasar manusia untuk membuat keputusan terkait tubuh mereka sendiri," papar Wiener.
Dengan penolakan parlmen Kalifornia atas RUU yang ia ajukan, Wiener pun memastikan peraturan itu tak akan berlaku tahun ini. Namun, ia akan mengupayakan lagi agar RUU itu diterima pada tahun depan.
Hillary Copp, seorang ahli urologi pediatrik di University of California, mengatakan dia menentang RUU itu karena akan menghapus semua fleksibilitas bagi para profesional medis dan para orang tua untuk melakukan tindakan terbaik bagi sang anak/pasien. Copp menegaskan, dokter tak berbicara soal seks atau gender anak-anak.
Mereka melakukan semua tindakan medis. "Ini adalah masalah yang kompleks, tentu saja kami ingin memperbaikinya," kata Copp.