REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda mengalami diare, sembelit, begah, dan sering buang gas? Saat itu mengusik, kesehatan pencernaan sedang terjadi.
Dokter spesialis gizi klinik, Marya Haryono, mengatakan bahwa sebenarnya masalah pencernaan ini bisa dihindari jika dengan menjaga kesehatan pencernaan. Menurutnya, pencernaan yang sehat sangatlah penting karena berpengaruh kepada kesehatan tubuh secara menyeluruh, mulai dari otak, jantung, sistem kekebalan tubuh, kesehatan kulit, berat badan, ketersediaan hormon, kemampuan menyerap nutrisi, perkembangan sel kanker, bahkan mood atau suasana hati.
Senada, Marketing Director PT Heavenly Nutrition Indonesia, Ivonne Aryanti, mengatakan, ciri-ciri pencernaan yang tidak sehat, di antaranya adalah perut terasa tidak enak, seperti banyak gas, begah, sembelit dan diare. Pencernaan yang tidak sehat juga meningkatkan keinginan untuk terus menerus mengonsumsi gula.
"Gula membuat jumlah bakteri jahat bertambah dan akibatnya jumlah bakteri baik dapat berkurang," ujarnya dalam acara launching Heavenly Blush Happy Tummy Yogurt Drink Sugar Free dengan tema "Bahaya Gula untuk Pencernaan" di Jakarta, belum lama ini di Jakarta.
Selain itu, gula juga memiliki sifat inflamasi (peradangan), termasuk di dalam pencernaan. Inflamasi terjadi ketika jaringan tubuh terinfeksi bakteri, luka, panas, cedera, atau terkena racun.
Inflamasi sebagai sistem pertahanan diri ini tidak baik jika berlangsung dalam waktu yang lama (kronik) dan hal ini dapat mengakibatkan kanker. Di luar pencernaan, inflamasi kronik juga menyebabkan radang sendi dan penyakit kulit, termasuk jerawat, eksim, urat merah terlihat diwajah, bintik merah yang keras.
Menurut Ivonne, terlalu banyak gula juga menyebabkan wajah terlihat lebih tua. Pencernaan yang tidak sehat juga dapat terlihat ketika terjadi kenaikan atau penurunan berat badan tanpa adanya perubahan pola makan.
Bakteri jahat yang terlalu banyak dalam usus kecil dapat mengakibatkan turunnya berat badan secara tiba-tiba. Sebaliknya, kenaikan berat badan tiba-tiba dapat disebabkan oleh resistensi terhadap insulin dan juga adanya dorongan untuk makan terus-menerus karena nutrisi tidak terserap maksimal ke dalam tubuh akibat dari tidak sehatnya sistem pencernaan.
Pencernaan yang tidak sehat juga dapat terlihat dari bentuk kotoran yang dikeluarkan. Kotoran yang baik tidaklah keras, tidak terpotong-potong, atau tidak lembek atau cair.
Pencernaan yang tidak sehat juga dapat menimbulkan gangguan tidur, insomnia, kelelahan kronis. Ini terjadi karena hormon serotonin, yakni hormon untuk mood dan tidur, di produksi dalam pencernaan.
“Pencernaan yang tidak sehat juga dapat menyebabkan alergi terhadap makanan, disebabkan oleh bakteri jahat dalam pencernaan,” jelas Ivonne.