Senin 20 Jan 2020 05:03 WIB

Sejumlah Manfaat Sehat Kacang Kenari

Kacang kenari bisa menjadi pilihan camilan yang tepat.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Kacang kenari bisa menjadi pilihan camilan yang tepat (Kacang Kenari)
Foto: Pxfuel
Kacang kenari bisa menjadi pilihan camilan yang tepat (Kacang Kenari)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kacang kenari bisa menjadi pilihan camilan yang tepat. Selain rasanya yang enak, ternyata kacang ini juga baik untuk kesehatan perut dan jantung.

Dilansir The Ladders, Senin (20/1), kenari menjadi bagian dari diet orang-orang yang menjaga kesehatan mereka. Dalam sebuah studi yang dilakukan tim peneliti dari Penn State University, kenari diketahui memiliki manfaat kesehatan dua arah, dengan membantu fungsi jantung dan usus.

Baca Juga

“Mengganti camilan biasa, terlebih jika tidak sehat dengan kenari merupakan perubahan kecil yang bisa dilakukan untuk memperbaiki pola makan,” ujar Kristina Petersen, asisten profesor riset di Penn State University dalam sebuah pernyataan.

Petersen mengatakan perbaikan kecil dalam diet sangat bermanfaat bagi kesehatan dan hal itu telah terbukti secara substansial. Mengkonsumsi dua hingga tiga ons kenari sehari sebagai bagian dari diet sehat bisa menjadi cara yang baik untuk meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Peneliti melakukan studi dengan uji coba terkontrol secara acak. Mereka kemudian menemukan bahwa makan makan kacang kenari setiap hari bersama dengan melakukan diet sehat dan seimbang dapat meningkatkan kesehatan.

Selain itu, peneliti juga mengamati bahwa perubahan bakteri usus terjadi dan ini terkait dengan faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Terdapat 42 peserta antara usia 30 dan 65 yang kelebihan berat badan atau obesitas di dalam studi dan kelompok ini ditempatkan dalam diet rata-rata orang Amerika, selama dua pekan sebelum percobaan dimulai.

photo
Kacang Kenari (dok. Pikrepo)

Setelah uji coba selesai, peserta secara acak ditempatkan pada salah satu dari tiga diet yang semuanya mengandung lebih sedikit lemak jenuh daripada uji coba awal. Menurut para peneliti, diet termasuk  dengan konsumsi kenari utuh, yang memiliki jumlah asam alfa-linolenat dan asam lemak tak jenuh ganda tanpa kenari, serta yang memiliki asam oleat tersubstitusi atau asam lemak yang mengandung jumlah alpha yang sama.

Semua peserta dalam studi ini mengikuti diet selama enam minggu. Peneliti melihat di akhir waktu diet ini, bahwa kenari memiliki hubungan dalam perubahan antara bakteri usus dan faktor risiko penyakit jantung, khususnya yang memenuhi syarat eubacterium, yang dikaitkan dengan pengurangan faktor risiko.

"Makanan seperti kenari utuh menyediakan beragam substrat, seperti asam lemak, serat, dan senyawa bioaktif yang dapat dimakan mikrobioma usus kita," kata Regina Lamendella, seorang profesor biologi di Juniata College.

Lamendella juga mengatakan pada saatnya, kenari membantu menghasilkan metabolit bermanfaat dan produk lain untuk tubuh. Ini bukanlah pertama kalinya kacang kenari dikaitkan dengan manfaat kesehatan yang positif.

Sebelumnya, para peneliti dari Harvard University menemukan bahwa makan segenggam kacang kenari selama satu minggu dapat menurunkan risiko obesitas dan penyakit jantung. Hal itu karena kacang ini dapat mengaktifkan daerah otak yang melibatkan nafsu makan dan kontrol impuls.

Sementara itu, para peneliti dari Penn State University mengatakan bahwa manfaat kesehatan dari kenari akan diketahui lebih lanjut di masa yang akan datang. Temuan yang dirilis di Journal of Nutrition kali ini menambah apa yang kita ketahui tentang manfaat kesehatan dari kenari, bergerak ke arah pengaruhnya terhadap kesehatan usus.

“Penelitian ini memberi kita petunjuk bahwa kacang-kacangan dapat bermanfaat bagi kesehatan usus dan kami tertarik untuk mengembangkannya, serta mencari tahu bagaimana itu dapat mempengaruhi kadar gula darah,” ujar Penny Kris-Etherton, seorang profesor di bidang nutrisi di Penn State University.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement