REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah negara mengalami berbagai musim, salah satunya musim dingin. Saat itu, biasanya seseorang berisiko kekurangan vitamin D dan mengalami infeksi. Vitamin D yang diproduksi dari paparan sinar matahari, juga ditemukan pada ikan berminyak (mackerel, tuna, dan sarden), jamur, dan pengganti susu.
Manusia membutuhkan vitamin D untuk menjaga kesehatan dan melawan infeksi. Ironisnya adalah di musim dingin, ketika orang paling membutuhkan vitamin D, kebanyakan dari kita tidak mendapatkannya dengan dosis cukup. Jadi berapa banyak yang harus kita ambil? Haruskah kita minum suplemen? Bagaimana cara mendapatkan lebih banyak? Dan, siapa yang paling membutuhkannya?
Dilansir di Washington Post pada Senin (20/1), ahli mikrobiologi dan imunologi molekuler di Universitas Pennsylvania State mengatakan laboratoriumnya meneliti ihwal mengapa sistem kekebalan tubuh memiliki reseptor vitamin D yang menentukan sel mana yang dapat menggunakan vitamin D? Dalam sistem kekebalan, vitamin D bertindak untuk meningkatkan kemampuan seseorang melawan infeksi dan mengurangi peradangan.
Vitamin D disebut vitamin sinar matahari, karena dibuat di kulit setelah terpapar sinar matahari. Sinar UVB yang sama yang menyebabkan kulit terbakar juga membuat vitamin D. Tabir surya, pigmentasi kulit yang lebih gelap, pakaian dan berkurangnya sinar matahari di musim dingin mengurangi kemampuan kulit untuk membuat vitamin D.
Orang-orang yang mengalami perubahan musiman terbesar dalam kadar vitamin D berkulit putih individu yang tinggal di wilayah utara Amerika Serikat dan di garis lintang lebih tinggi di seluruh dunia, di mana sangat sedikit sinar matahari di musim dingin.
Namun, mereka yang paling berisiko tingkat vitamin D rendah adalah orang kulit berwarna dan orang yang hidup di garis lintang lebih tinggi. Individu yang berkulit gelap lebih cenderung memiliki vitamin D sepanjang tahun daripada orang yang berkulit putih, karena kulit yang lebih gelap menghalangi sinar UVB dari menghasilkan vitamin D. Individu yang berkulit gelap, vitamin D paling rendah di musim dingin.
Di musim dingin, selain dari sinar matahari, orang dewasa harus mengambil vitamin D tambahan dari makanan atau suplemen untuk mendapatkan setidaknya 600 IU vitamin D per hari. Orang yang memiliki kulit gelap atau menghindari sinar matahari harus makan lebih banyak vitamin D sepanjang tahun.
Awalnya, dokter mengira vitamin D hanya penting untuk kesehatan tulang. Karena kekurangan vitamin D menyebabkan penyakit tulang, seperti rakhitis pada anak-anak dan osteoporosis pada orang dewasa. Namun pada 1980an, para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel kekebalan tubuh memiliki reseptor untuk vitamin D.
Penelitian kelompok itu menunjukkan vitamin D berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan. Kadar vitamin D yang lebih tinggi mengurangi kerentanan terhadap penyakit radang usus dan penyakit Crohn, infeksi usus, dan paru-paru pada hewan dan manusia.
Salah satu fungsi vitamin D adalah menjaga agar mikroba di usus tetap sehat dan bahagia. Vitamin D meningkatkan jumlah dan keragaman mikroba yang hidup di usus yang bersama-sama mengurangi peradangan di seluruh tubuh.
Kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan penyakit radang usus pada manusia. Para peneliti telah menemukan bahwa pasien penyakit radang usus di Jepang memiliki lebih banyak gejala di musim dingin daripada selama musim lainnya.
Di musim dingin, manusia terkena lebih banyak infeksi dan menghabiskan lebih sedikit waktu di luar. Berapa banyak vitamin D yang seharusnya dimiliki orang dewasa sehat masih diperdebatkan. Beberapa otoritas merekomendasikan dari 200 IU per hari hingga 2.000 IU per hari. Di Amerika Serikat, Institutes of Medicine merekomendasikan 600 hingga 800 IU per hari untuk orang dewasa, sementara Endocrine Society menyatakan bahwa status vitamin D yang optimal mungkin membutuhkan 1.500 hingga 2.000 IU per hari.
Di musim dingin, orang memiliki kemampuan yang berkurang untuk membuat vitamin D, karena mengurangi aktivitas di luar ruangan. Jadi jumlah vitamin D setidaknya 600 IU per hari dari makanan atau suplemen akan membantu mempertahankan status vitamin D di tingkat musim panas.