REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kendari, Sulawesi Tenggara memanfaatkan gonad bulu babi untuk mencegah terjadinya stunting. Pencegahan dilakukan pada anak di daerah pesisir khususnya di kawasan Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe.
Dosen Pusat Pengembangan Pendidikan, Poltekkes Kendari, Wiralis mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi. Ia juga terus mendorong masyarakat agar memanfaatkan gonad bulu babi untuk anak-anak khususnya mereka yang sedang stunting atau sebagai upaya untuk mencegah stunting.
"Gonad bulu babi ini sebenarnya dari penelitian sudah banyak, kemudian kita melakukan analisa itu di 2014 dengan tiga jenis gonad dari bulu babi yang sering dimanfaatkan (dikonsumsi) oleh masyarakat," ujarnya di Kendari, Rabu.
Secara umum dalam gonad bulu babi terdapat protein asam amino yang hampir lengkap. Gonad dalam bahasa anatomi merupakan bagian kelamin dari sea urchin atau bulu babi.
Selain protein atau asam aminonya yang tinggi, gonad bulu babi juga mengandung asam lemak yang bagus. Ada juga mineral seperti zinc yang cukup bagus kandungannya dan itu adalah nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan anak.
"Pada dasarnya gonad ini adalah makanan masyarakat pesisir sehingga mereka juga umumnya sampai saat ini belum memanfaatkan dengan menggunakan teknologi. Jadi memanfaatkan dengan pendekatan kearifan lokal, mereka makan mentahnya," terang Wiralis.
Namun ia mengimbau jika masyarakat ingin mengkonsumsi gonad bulu babi secara mentah, sebaiknya saat membuka cangkang gonad bulu babi jangan lupa mencuci dengan air bersih. "Selain kemudian mengadopsi apa yang sudah diolah oleh masyarakat, kami juga menawarkan beberapa bentuk olahan yang sangat dekat dengan anak-anak. Contohnya seperti pembuatan bakso, keripik, nugget, atau sosis dengan menggunakan gonad," ungkapnya.
"Karena melihat kandungan gizi gonad, mudah-mudahan seperti apa yang kami asumsikan bahwa gonad mampu memperbaiki profil molekul tubuh anak. Gonad kemudian akan memperbaiki juga profil anak sehingga tidak mengalami stunting, kemudian mencegah ataupun sebagai terapi," lanjutnya.