REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu aspek positif dari berolahraga, di samping bermanfaat untuk kesehatan adalah bahwa berolahraga dapat menjadi hal yang sangat menyenangkan. Setiap anak yang menghabiskan waktu libur sekolah di luar rumah, bermain bola, bersepeda dan permainan lainnya pasti akan setuju dengan hal ini.
Namun, teknologi dan berbagai jenis hiburan lain akhir-akhir ini telah mengubah secara dramatis prilaku anak terutama dalam berkegiatan. Director, Sport Performance and Education Herbalife Nutrition, Dana Ryan mengatakan bahwa kebiasaan berdiam di dalam rumah dengan ditemani internet dan gawai adalah kebiasaan yang sangat normal saat ini.
Masyarakat telah banyak permisif kepada kebiasaan sedentary lifestyle (gaya hidup dengan kurang aktivitas fisik) yang dijalani oleh anak-anak. Meski besar kemungkinan kita mengetahui risiko-risiko kesehatan yang akan dihadapi dengan kebiasaan ini.
Dan ketika berbicara tentang anak-anak dan kebiasaan mereka berolahraga, maka telah banyak data yang menggambarkan. Salah satunya menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini ada 41 juta bayi dan anak kecil yang kelebihan berat badan atau obesitas di seluruh dunia. Jika tren ini terus berlanjut, jumlah itu diperkirakan akan meningkat menjadi 70 juta pada tahun 2025.
Mari memulai membuat anak-anak beraktivitas di luar ruangan dan berolahraga. Semakin muda anak-anak Anda terbiasa melakukan aktivitas fisik dan kebiasaan mengkonsumsi nutrisi yang baik, semakin besar kemungkinan hal tersebut menjadi kebiasaan seumur hidup mereka.
Jadikan olahraga aktivitas keluarga
Anak-anak mungkin tidak mau berolahraga jika mereka melihatnya sebagai tugas tambahan. Tetapi jika Anda bergabung dengan mereka dan menjadikan berolahraga sebagai bagian dari menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga, sikap mereka kemungkinan besar akan berubah. Ikut terlibat dalam berbagai aktivitas seperti bersepeda bersama, bermain bola atau bahkan pergi naik gunung sekeluarga.
Keluarkan TV dari kamar mereka
Mungkin akan sangat menarik bagi anak-anak untuk tetap di tempat tidur dan menonton kartun atau bermain video game sepanjang hari, terutama saat liburan. Untuk mengurangi godaan tersebut, letakkan TV di ruang tamu dan sarankan mereka memainkan beberapa alternatif permainan yang menarik agar tidak terlalu banyak terpapar layar televisi.