Jumat 24 Jan 2020 03:53 WIB

14 Hari Pulang dari Negara Wabah Corona, Gejala Bisa Muncul

Waspadai jika ada gejala pneumonia setelah 14 hari pulang dari negara wabah corona.

Menyibak fakta pneumonia Wuhan. Gejala pneumonia bisa jadi baru muncul 14 hari setelah pulang dari wilayah terjangkit virus corona.
Foto: Republika
Menyibak fakta pneumonia Wuhan. Gejala pneumonia bisa jadi baru muncul 14 hari setelah pulang dari wilayah terjangkit virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara mengimbau warga Kota Jakarta Utara untuk mengenali gejala penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru (nCov) seperti yang mewabah di Wuhan, China. Orang yang terinfeksi akan mengalami demam, batuk, dan sesak napas.

"Terutama gejala tersebut dirasa saat 14 hari kepulangan dari negara terjangkit virus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Yudi memastikan. hingga saat ini belum ada warga di Jakarta Utara menderita pneumonia berat akibat virus corona. Meski begitu, kewaspadaan terhadap gejala penyakit tersebut perlu ditingkatkan.

photo
Menyibak fakta pneumonia Wuhan.

Agar tercegah dari gejala virus itu, Yudi menjelaskan, warga harus lebih sering mencuci tangan, terutama saat batuk atau bersin. Jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, setelah menggunakan toilet, dan setelah merawat binatang.

Menurut Yudi, ketika mencuci tangan, warga harus menggunakan air mengalir dan sabun serta bilas sekitar 20 detik. Jika tidak tersedia air, cuci tangan dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70 sampai 80 persen.

“Terapkan etika batuk dengan menutup hidung atau mulut menggunakan tisu,” ujarnya.

Jika mengalami gejala dari virus tersebut, Yudi mengimbau agar warga segera berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat. Petugas akan merujuk pasien ke rumah sakit rujukan, seperti Rumah Sakit Penyakit Inspeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Rumah Sakit Persahabatan atau Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).

“Saat ini kami masih tahap edukasi kepada masyarakat, terutama sosialisasi melalui petugas kesehatan, maupun media elektronik dan sosial,” kata Yudi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement