REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keselamatan anak adalah salah satu perhatian utama di negara berkembang. Hal-hal mendasar yang dibutuhkan setiap anak adalah makanan dengan gizi baik, air, tidur, tempat tinggal, dan udara yang juga baik. Namun, kualitas udara yang buruk telah menjadi penyebab banyak masalah pernapasan pada anak-anak.
Menurut data WHO yang dihimpun dari ribuan kota, sekitar 90 persen orang menghirup udara yang terkontaminasi oleh polutan. Itu menyebabkan tujuh juta kematian di seluruh dunia seperti kanker paru-paru, penyakit paru obstruktif serta infeksi pernapasan akut seperti pneumonia, dikutip laman Indian Express.
Menurut Dr Ramani Ranjan, Konsultan Neonatologis & Dokter Anak, Rumah Sakit Ibu, Noida, pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan dari satu atau kedua paru-paru. Di India saja, ada 10 juta kasus pneumonia per tahun yang menyebar dengan sangat mudah. "Infeksi ini sangat berbahaya bagi bayi, anak-anak dan orang yang berusia di atas 65 tahun," katanya.
Penyebab Pneumonia
Pneumonia ditularkan melalui batuk atau bersin atau barang berwujud yang menyerap kuman penyebab pneumonia. Hal itu terutama disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur dengan kuman menetap di alveoli. Kuman berkembang biak menyebabkan paru-paru meradang dan akhirnya mengisinya dengan cairan atau yang menyebabkan pneumonia.
Jenis-jenis pneumonia
Pneumonia Jamur: Penyakit ini disebabkan oleh jamur coccidiodides dengan gejala seperti demam, batuk, dan nyeri dada.
Pneumonia Aspirasi: Hal ini disebabkan ketika cairan atau makanan masuk di saluran udara, bukan saluran makanan.
Bakteri Pneumonia: Ini disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus pneumonia, klebsiella.
Viral Pneumonia: ini dapat disebabkan oleh flu tipe A dan B influenza serta virus syntial pernapasan.
Gejala umum pneumonia pada anak-anak, seperti sulit bernafas, tidak menyusu dengan benar, batuk, demam, lekas marah dan dehidrasi. Sedangkan gejala umum pneumonia pada orang dewasa, antara lain, batuk, dahak, demam, swsak napas, menggigil kedinginan, nyeri dada dan detak jantung cepat. Gejala lain termasuk kelelahan dan kelemahan, mual dan muntah, diare, berkeringat, sakit kepala dan nyeri otot.
Pneumonia dapat menyerang hampir semua orang. Namun, ada orang yang berisiko lebih besar, yaitu di bawah usia lima tahun atau di atas usia 65 tahun. Selain itu, orang yang merokok atau mengkonsumsi alkohol, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah atau terganggu, orang-orang yang kekurangan gizi serta orang yang baru saja dirawat di rumah sakit atau pulih dari infeksi influenza.
Pencegahan
Vaksin yang tersedia untuk mengobati pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa adalah vaksin konjugat pneumokokus dan vaksin polisakarida pneumokokus. Anak-anak biasanya diimunisasi dengan PCV13, sementara orang dewasa infeksi pneumokokus direkomendasikan PPSV23.
Cara lain biasanya dokter menganjurkan berolahraga lima kali sepekan, mencuci tangan secara teratur, menutupi mulut dan hidung saat bersin atau batuk, tidak mengonsumsi tembakau, dan makan sehat.