Senin 27 Jan 2020 11:48 WIB

Layanan Kesehatan Gangguan Irama Jantung Sering Terabaikan

Gangguan irama jantung bisa mengakibatkan kematian mendadak.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Nyeri di dada, bisa jadi pertanda sakit jantung
Foto: Boldsky
Nyeri di dada, bisa jadi pertanda sakit jantung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan salah satu jenis penyakit jantung yang bisa memengaruhi kualitas hidup dan mengancam jiwa. Sayangnya, tidak semua rumah sakit dengan yang menyediakan layanan jantung dan pembuluh darah dapat memberikan layanan yang optimal untuk kasus aritmia.

"Kebanyakan yang kurang (dalam layanan jantung) adalah pelayanan aritmia, pelayanan aritmia sering diabaikan," ungkap spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) dr Dicky Armein Hanafy SpJP (K) FIHA FAsCC, dalam peresmian Cardiovascular Cluster RS MMC, di Jakarta.

Baca Juga

Dicky mengatakan orang-orang seringkali hanya berfokus pada masalah penyakit jantung koroner. Dalam penyakit jantung yang akut, lanjut Dicky, kebanyakan kasus yang terjadi memang serangan jantung yang disebabkan oleh adanya penyumbatan di pembuluh koroner. Akan tetapi, bukan berarti penyakit jantung hanya berkisar di penyakit jantung koroner saja.

"Bahkan penyakit jantung koroner pun meninggalnya kemudian karena aritmia, pada akhirnya," ucap Dicky.

Dicky mengatakan sebagian besar kasus kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death disebabkan oleh aritmia. Oleh karena itu, sama halnya seperti penyakit jantung koroner dan penyakit jantung lainnya, aritmia juga perlu mendapatkan penanganan yang komprehensif.

"Bukan penyakit jantung koroner saja, aritmia juga bisa jadi fatal," ucap Dicky.

Secara umum, manifestasi dari aritmia bisa berupa denyut jantung yang terlalu lambat atau terlalu cepat. Modalitas terapi untuk kasus aritmia sangat bergantung pada jenis aritmia serta kondisi pasien. Beberapa contoh modalitas terapi untuk aritmia adalah obat-obatan, penutupan 'kuping' jantung atau Left Atrial Appendage Closure (LAA Closure) dan ablasi.

Faktor risiko dari aritmia juga bermacam-macam. Salah satu di antaranya adalah kelaianan pada jantung yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, hipertensi dan pola hidup yang tidak sehat juga dapat menjadi faktor risiko aritmia.

Saat ini, RS MMC telah membuka layanan Cardiovascular Centre "One Stop Service" yang terletak di lantai 5. Cardiovascular Centre ini menghadirkan pelayanan penyakit jantung yang komprehensif dan terintegrasi. Artinya, pasien bisa melakukan konsultasi dengan spesialis, diagnosis menyeluruh hingga pengambilan obat di lantai yang sama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement