Jumat 31 Jan 2020 09:46 WIB

Gamer Rentan Terkena Mata Kering, Bagaimana Mencegahnya?

Bermain game berjam-jam di depan perangkat berisiko terkena mata kering.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Gamers bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam dalam satu hari untuk bermain game, baik itu di PC maupun ponsel pintar. Kondisi ini membuat gamers lebih berisiko terhadap kondisi mata kering (Foto: gamer online)
Foto: Flickr
Gamers bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam dalam satu hari untuk bermain game, baik itu di PC maupun ponsel pintar. Kondisi ini membuat gamers lebih berisiko terhadap kondisi mata kering (Foto: gamer online)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gamer bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam dalam satu hari untuk bermain game, baik itu di PC maupun ponsel pintar. Kondisi ini membuat gamer lebih berisiko terhadap kondisi mata kering.

Data Nielsen Consumer Media View pada Oktober 2019 mengungkapkan bahwa gamer menghabiskan waktu hingga tujuh jam per hari untuk bermain game. Sekitar 87 persen dari gamer tersebut menggunakan media ponsel pintar.

Baca Juga

Menatap layar dalam waktu lama saat bermain game merupakan aktivitas visual yang tinggi. Aktivitas visual yang tinggi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya mata kering. Alasannya, konsentrasi yang tinggi saat melakukan aktivitas seksual dapat mempengaruhi proses mata untuk berkedip.

"Aktivitas visual yang tinggi, apapun jenisnya, akan mengganggu proses berkedip spontan," jelas Spesialis mata dari Dry Eye Service Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center (JEC) dr Nina Asrini Noor SpM dalam diskusi kesehatan bersama official eye drop untuk Piala Presiden E-sports 2020 Insto Dry Eyes, di Jakarta.

Berkedip merupakan sebuah proses alami yang salah satu fungsinya adalah mengembalikan dan menjaga kelembapan permukaan mata. Berkedip bisa dilakukan secara refleks, namun umumnya berkedip terjadi secara spontan.

Aktivitas dan atensi visual yang tinggi dapat membuat proses berkedip sponten menjadi terganggu dan menurun. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan air mata dan membuat permukaan mata menjadi kering. Padahal, permukaan mata harus terjaga agar tetap dalam kondisi lembap

"Karena fungsi visual kita, kemampuan kita melihat, ketajaman kita melihat, juga bergantung pada permukaan mata," jawab Nina.

Kondisi mata kering memiliki beragam gejala. Beberapa di antaranya adalah mata terasa sepat, panas atau perih. Penderita mata kering juga bisa merasakan keluhan seperti ada rasa mengganjal atau berpasir pada mata.

Bila dibiarkan terlalu lama, mata kering juga dapat menyebabkan mata merah secara berulang. Tak jarang, mata merah membuat penglihatan berfluktuasi.

"Kok burem ya, terus dikedip-kedipin jelas lagi. Itu tanda kualitas air mata sudah tidak optimal. Itu salah satu tanda, walaupun matanya tidak terasa sepat," ujar Nina.

Nina mengatakan akan jauh lebih baik bila para gamers bisa melakukan upaya pencegahan agar gejala-gejala mata kering tidak muncul. Salah satu upaya pencegahan yang dianjurkan Nina adalah mengistirahatkan mata sekitar 10 menit setiap satu jam.

Namun, terkadang gamer berada pada situasi di mana mereka tidak bisa menghentikan permainan sementara untuk mengistirahatkan mata. Dalam kondisi seperti ini, gamer bisa mengistirahatkan mata mereka lebih lama setelah ada momen untuk mengehntikan permainan sementara.

"Tapi jauh lebih baik kalau istirahat lebih sering, dari pada sudah lama (menatap layar) baru istirahat," ungkap Nina.

Nina juga mengatakan banyak orang yang melakukan kesalahan dengan mengistirahatkan mata mereka dengan cara beralih dari layar komputer ke layar ponsel. Nina mengatakan hal seperti ini tidak bisa dikatakan sebagai mengistirahatkan mata karena mata akan tetap melakukan aktivitas visual saat menatap layar ponsel.

"Jangan seperti itu," papar Nina.

Mengistirahatkan mata juga biasanya dapat membantu meredakan gejala bila gamer sudah terlanjur mengalami mata kering. Namun bila gejala tetap ada setelah istirahat, gamer bisa menggunakan obat tetes mata yang memiliki kandungan air mata buatan bila diperlukan.

"Gunakan (obat tetes mata) sesuai instruksi yang ada. Kalau tidak ada perbaikan, perlu konsultasikan (ke dokter) untuk menegtahui apakah itu memang mata kering atau lainnya," pungkas Nina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement