REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari belakangan, informasi mengenai khasiat bawang putih untuk menangkal penyakit infeksi makin luas beredar di masyarakat. Bawang putih disebut juga mampu melindungi orang dari infeksi virus corona jenis baru.
Bawang putih dalam bentuk suplemen pun direkomendasikan konon karena bawang putih kaya akan antioksidan. Apa betul khasiatnya seperti yang digembar-gemborkan?
"Kabar itu tidak benar dan hanya mitos, tidak perlu membeli antioksidan untuk mencegah ini," ungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono di Jakarta, Jumat.
Anung menjelaskan, infeksi virus corona dapat dicegah dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Ia mengatakan, upaya ini penting dilakukan karena virus ini hingga saat ini menginfeksi dan menewaskan 123 jiwa di China menurut organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Saya ragu eskalasi virus ini bisa terhenti dalam waktu dekat, utamanya di China," ujarnya.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mengumumkan status keadaan darurat global wabah virus corona. Terjadinya penularan orang-ke-orang di sejumlah negara menjadi pertimbangan utama penetapan status tersebut.
Selama ini, virus corona disebut memiliki masa inkubasi 14 hari. Orang yang terjangkit akan mengalami demam, batuk kering, dan sesak napas. Akan tetapi, Jepang telah mengonfirmasi adanya kasus positif 2019 n-Cov pada orang yang tak menunjukkan gejala penyakit infeksi tersebut.