Rabu 05 Feb 2020 03:59 WIB

Risiko Kesehatan Menenggak Minuman Energi

Kebiasaan menenggak minuman energi tak baik untuk kesehatan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Aneka minuman energi. Mengonsumsi minuman energi dapat memicu masalah kesehatan yang serius.
Foto: ist
Aneka minuman energi. Mengonsumsi minuman energi dapat memicu masalah kesehatan yang serius.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konon, minuman energi bisa membangkitkan semangat dan memulihkan energi yang mulai berkurang. Faktanya, kebiasaan menenggak minuman energi ternyata tidak baik untuk kesehatan.

Menurut sebuah studi pada 2019 yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association (JAHA), minuman energi disebutkan dapat memicu masalah kesehatan yang serius, termasuk peningkatan tekanan darah dan banyak masalah jantung.

Baca Juga

Menurut studi tersebut, jumlah kunjungan ruang gawat darurat di AS terkait minuman energi dua kali lipat antara 2007 dan 2011. Kenaikan dalam kunjungan ruang gawat darurat bertepatan dengan temuan Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) dari 34 kematian terkait minuman energi selama beberapa tahun.

Studi itu mengungkap ada beberapa risiko yang terkait dengan minuman energi. Minuman energi telah dikaitkan dengan henti jantung, serangan jantung, sobeknya dinding arteri koroner secara tiba-tiba, dan vasospasme koroner.

Seperti dilansir The Sun, peneliti utama Dr Sachin A Shah menyatakan, pihaknya menemukan hubungan antara mengkonsumsi minuman energi dan perubahan interval QT dan tekanan darah yang tidak dapat dikaitkan dengan kafein. Interval QT adalah pengukuran yang digunakan dalam studi JAHA untuk mengukur waktu yang dibutuhkan bagi ventrikel jantung untuk bersiap menghasilkan detak jantung. Perbedaan apa pun dalam interval QT dapat menyebabkan aritmia (detak jantung tidak normal) dan dapat mengancam jiwa.

"Kami sangat perlu menyelidiki bahan tertentu atau kombinasi bahan dalam berbagai jenis minuman energi yang mungkin menjelaskan temuan yang terlihat dalam uji klinis kami," lanjut Shah seperti dilansir laman Fox News.

Menurut National Institute of Health (NIH) AS, minuman energi juga dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan jantung berdebar dan menimbulkan kecemasan, berkontribusi pada masalah pencernaan, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan dehidrasi. Minuman energi bisa berbahaya karena sejumlah besar kafein dapat menyebabkan irama jantung yang serius, aliran darah dan masalah tekanan darah.

Para peneliti di American Heart Association telah memperingatkan bahwa minuman energi dapat mengancam jiwa, terutama bagi mereka yang sudah memiliki tekanan darah tinggi atau masalah jantung. Pada 2017, seorang remaja Carolina Selatan meninggal setelah mengonsumsi kafein dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.

Anak-anak dengan sistem kardiovaskular dan saraf yang masih berkembang juga berisiko karena kafein dapat membahayakan mereka. The American Academy of Pediatrics mengatakan anak-anak tidak boleh mengonsumsi minuman energi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement