REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit stroke kini tak hanya menyerang orang lanjut usia. Mereka yang di usia muda juga bisa mengalaminya.
Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Utara, dr. Sesmi Betris, Sp.S menjelaskan stroke adalah manifestasi klinis akut akibat disfungsi neurologis pada otak, medulla spinalis dan retina baik sebagian atau menyeluruh yang menetap selama lebih dari 24 jam. Dimana kondisi tersebut bisa menimbulkan kematian akibat gangguan pembuluh darah.
Stroke yang disebabkan oleh infark (dibuktikan melalui pemeriksaan radiologi, patologi atau bukti lain yang menunjukkan iskemik otak, medulla spinalis atau retina) disebut stroke iskemik. Sementara Stroke perdarahan dapat disebabkan oleh perdarahan intracranial atau subarachnoid.
Perdarahan intracranial terjadi pada parenkim otak maupun ventrikel tanpa didahului trauma, sementara perdarahan subarachnoid terjadi di rongga subarachnoid (antara membrane arachnoid dan piamater). Sedangkan transient ischemic attack (TIA) didefinisikan sebagai disfungsi nerologis sementara akibat iskemik fokal termasuk iskemik retina dan medulla spinalis, tanpa bukti adanya infark.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi nasional stroke adalah 8,3 per 1000 penduduk. Berdasarkan data stroke registry tahun 2012-2014, sebanyak 67 persen dari total stroke adalah iskemik, dan 33 persen lainnya adalah stroke hemoragik.
Salah satu ciri stroke adalah timbulnya gejala yang sangat mendadak dan jarang didahului oleh gejala pendahuluan (warning sign) seperti nyeri kepala, mual, muntah dan sebagainya. Manifestasi klinik stroke sangat tergantung kepada daerah otak yang terganggu aliran darahnya dan fungsi daerah otak yang menderita iskemik tersebut.
Gejala-gejala stroke yang perlu dikenali diantaranya adalah melemahnya otot wajah yang ditandai dengan wajah turun kesalah satu sisi, terlihat tidak simetris. Selain itu, kelemahan separuh anggota gerak yang ditandai dengan tidak mampu mengangkat lengan dan tungkai, lemas pada salah satu sisi.
Gejala lainnya adalah kesemutan atau baal pada wajah, lengan dan tungkai pada sisi yang terganggu. "Anda juga bisa kehilangan kemampuan berbicara atau kesulitan berbicara ditandai dengan bicara cadel, tidak beraturan, tidak dapat memahami ucapan orang lain atau bahkan tidak mampu bicara sama sekali," ucap dia.
Seseorang, menurut dia, juga bisa kehilangan kemampuan melihat secara tiba-tiba, penglihatan kabur atau penglihatan ganda. Gejala lainnya adalah sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya. Selain itu mengalami gangguan fungsi keseimbangan seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi.