REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang yang merasakan manfaat kopi bagi tubuh. Di antaranya adalah meminum kopi dapat berdampak ke lonjakan suasana hati, kewaspadaan, dan fungsi mental secara keseluruhan.
Sebuah artikel baru-baru ini yang diproduksi oleh Italian Longitudinal Study pun menemukan fakta, bahwa kebiasaan konsumsi kopi bahkan dapat mengurangi risiko gangguan kognitif ringan dan demensia. Lalu, apakah benar kopi bermanfaat?
Dilansir di laman Ladders, Jumat (14/2), biji kopi sebenarnya mengandung banyak nutrisi. Kopi yang telah diseduh pun tak membuat nutrisi pada biji kopi. Setidaknya, dalam secangkir kopi mengandung Riboflavin (vitamin B2),Asam Pantotenat (vitamin B5), Mangan dan kalium, dan Magnesium dan niasin (vitamin B3).
Kopi bahkan menunjukkan lebih banyak aktivitas antioksidan daripada minuman yang dipuji-puji lain seperti teh hijau. Ada juga beberapa bukti bahwa kopi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Fakta itu ditemukan dalam sebuah studi Belanda yang menganalisis data dari lebih dari 37.000 orang selama 13 tahun. Dalam studi itu, peminum kopi moderat atau peminum kopi yang mengonsumsi antara dua hingga empat cangkir setiap hari, memiliki risiko 20 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dibandingkan dengan yang berat atau ringan.
Kafein sendiri adalah penambah kinerja dan daya tahan. Tidak hanya melawan kelelahan, tetapi kafein juga mampu memperkuat kontraksi otot, mengurangi persepsi sakit, dan meningkatkan asam lemak dalam darah, yang mendukung daya tahan.
Sementara, beberapa orang percaya, kopi dapat berdampak ke dehidrasi. Faktanya, kopi memang demikian, namun tak terlalu banyak berdampak. Namun, jika iya, pun, gangguan akan terjadi saat olahraga, jika kopi dikonsumsi pada tingkat yang wajar.
Dalam kebanyakan kasus, kopi nampaknya mempromosikan sejumlah manfaat kesehatan. Beberapa penelitian pengamatan bahkan menunjukkan bahwa kopi dapat meningkatkan umur panjang kita.
Terlepas dari beberapa kesalahpahaman umum tentang kopi, pada akhirnya, kita masih perlu berhati-hati ketika memilih sumber kopi kita jelas, meminumnya setidaknya jumlah bahan tambahan yang terbaik. Secara realistis, kita akan mengkonsumsi kopi dengan cara yang sama saat kita mengkonsumsi produk lain dari sifat itu.
"Mengkonsumsi kopi sebaiknyaketika Anda paling membutuhkannya, dan tidak dalam jumlah besar setiap hari," kata seorang profesor psikologi di American University, Laura Juliano, Ph.D.