REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyumbang angka kematian. Serangan jantung ini tidak hanya menyasar mereka yang telah berusia lanjut, justru banyak anak muda saat ini yang juga terkena serangan jantung.
Dr. dr. Dr Hananto Andriantoro Sp.JP (K) dari Rumah Sakit Pusat Jantung Harapan Kita (Harkit), mengatakan ada beberapa faktor yang memicu serangan jantung pada mereka yang masih berusia muda. Di antaranya faktor genetik, perokok, berkolesterol, diabetes, dan hipertensi.
“Serangan jantung pada usia muda sebabnya banyak, bisa karena genetik, bisa karena you punya faktor risiko, bapak ibunya diabetes bisa, ada faktor keturunan, itu bisa,” ujar Hananto dalam sambungan telepon, Selasa (18/2).
Ia menjelaskan, faktor keturunan atau penyakit jantung bawaan ini misalnya seorang anak laki-laki yang masih berusia di bawah 55 tahun terkena serangan jantung lalu meninggal dunia. Laki-laki tersebut memang terbukti meninggal karena serangan jantung dan bila dia memiliki anak laki-laki, maka harus hati-hati.
“Itu anak laki-lakinya, harus hati-hati karena gen akan turun,” terangnya.
Kemudian, lanjutnya, bayi yang lahir prematur di usia 7 bulan dengan berat badan kurang dari 1.500 gram jika bayi tersebut tumbuh besar maka kemungkinan berpotensi memiliki penyakit jantung koroner.
“Jadi banyak sebabnya, itu yang kalau kita bicara pembuluh darah koroner,” ungkapnya.
Belum lagi lanjut Hananto, bagi mereka yang perokok aktif maupun pasif atau mereka yang juga mengidap diabet dan kolesterol juga dapat terkena serangan jantung. Karena diabetes bisa mulai di usia muda, dan kolesterol tinggi pun salah satu faktor risiko yang bisa menyebabkan seorang terkena serangan jantung.
Satu lagi tambah Hananto, hipertensi atau tekanan darah tinggi yang bisa terjadi pada malam dan pagi hari. Sehingga ujarnya hipertensi ini juga dikenal morning surge atau serangan jantung di pagi hari, di mana tekanan darah meningkat di pagi hari.
“Morning surge, itu akibat sirkulasi hormon tertentu (hormon kortisol) itu kalau pagi hari tensinya naik, jadi orang yang bangun pagi jam 4 jam 5 tensinya naik, makanya banyak orang kena serangan jantung pagi hari,” jelasnya.
Orang-orang dengan tekanan darah tinggi ini menurutnya seringkali diresepkan obat anti hipertensi yang harus dimakan pada pukul 19.00 atau 20.00 WIB. Tujuannya untuk mencegahnya morning surge atau tensi tinggi di pagi hari.
“Pagi ada yang ambil wudu (tiba-tiba) strok (lalu) jatuh, itu morning surge. Jadi cukup banyak (penyebab serangan jantung) di samping faktor risiko, morning surge, dan kalau usia muda (terkena serangan jantung) itu hampir (karena faktor) genetik. Jadi genetiknya (karena) memang pembuluh darahnya tidak bagus,” terang Direktur Utama Rumah Sakit Harapan Kita.