REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada penelitian yang menampik manfaat baik olahraga bagi tubuh. Akan tetapi, segala hal yang berlebihan hanya akan membawa mudarat. Olahraga yang terlalu sering dilakukan bisa memicu kondisi bernama sindrom overtraining.
Kondisi yang biasa dialami atlet dan penghobi latihan di gym ini lazimnya terjadi karena terlalu banyak olahraga tanpa waktu pemulihan memadai. Tubuh dipaksa terus berolahraga di luar kemampuan alaminya untuk pulih sehingga menyebabkan hal berikut, dikutip dari laman Cnet, Rabu (19/2).
Kelelahan kronis
Gejala kelelahan kronis adalah tanda yang paling umum dari sindrom overtraining dan paling pertama terlihat. Seseorang bisa merasa energinya habis terkuras, kelelahan secara fisik, merasa lelah secara mental, atau bahkan keduanya.
Penurunan kemampuan
Penurunan kemampuan yang dimaksud adalah tidak bisa mengangkat beban seberat biasanya, berlari secepat biasanya, atau mengambil jeda istirahat lebih sering. Jika tanda-tanda itu muncul, sebaiknya segera hentikan segala bentuk latihan fisik.
Nyeri otot tak kunjung reda
Nyeri otot dan persendian setelah intens berolahraga kerap diabaikan, tetapi rasa sakit itu patut diwaspadai jika tidak kunjung reda. Apalagi, ketika tidak dapat mengingat kapan terakhir kali tidak merasa sakit, lebih baik tak berolahraga sementara waktu.
Sulit tidur
Energi yang terkuras sesudah olahraga biasanya membuat seseorang tidur nyenyak, tapi hal sebaliknya terjadi pada sindrom overtraining. Pengidapnya akan mengalami gangguan tidur dan sulit memejamkan mata di malam hari.
Kehilangan nafsu makan
Lazimnya, lelah dan energi yang terkuras setelah berolahraga akan menambah nafsu makan seseorang. Berbeda dengan sindrom overtraining yang membuat seseorang kehilangan selera makan akibat perubahan hormon kortisol dan ghrelin.
Kekebalan tubuh menurun
Ironis memang, karena orang yang berolahraga dengan tujuan menjadi sehat malah menunjukkan gejala kekebalan tubuh menurun akibat latihan berlebihan. Beberapa tanda sistem imun yang menurun adalah rentan terserang pilek, batuk, sakit kepala, atau infeksi.
Mood swing
Perubahan suasana hati yang drastis alias mood swing kerap dijumpai pada orang yang mengalami sindrom overtraining. Beberapa atlet dengan kondisi demikian terus menerus menunjukkan mood buruk serta terganggu dengan hal-hal di sekelilingnya.
Kehilangan antusiasme untuk olahraga
Gejala mental lain dari sindrom overtraining adalah kehilangan antusiasme untuk olahraga yang biasanya disukai. Tidak perlu cemas berlarut karena ini hanya cara tubuh dan otak untuk memperingatkan agar beristirahat.