Kamis 27 Feb 2020 04:29 WIB

Berapa Cangkir Kopi yang Boleh Dikonsumsi Setiap Hari?

Bagi penggemar kopi, mustahil hanya menikmati secangkir saja dalam sehari.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Bagi penggemar kopi, mustahil hanya menikmati secangkir saja dalam sehari (Foto: ilustrasi kopi)
Foto: Needpix
Bagi penggemar kopi, mustahil hanya menikmati secangkir saja dalam sehari (Foto: ilustrasi kopi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi penggemar kopi, mustahil memang menikmatinya hanya secangkir saja dalam sehari. Paling tidak, ada gelas ke dua, ke tiga, atau bahkan ke empat?

Namun, pertanyaan muncul ketika mengonsumsi kopi dalam jumlah cukup banyak yang berdampak bagi kesehatan. Apakah berbahaya atau tidak?

Baca Juga

Dilansir melalui laman Refinery29, Kamis (27/2), tidak ada satupun aturan tentang asupan kopi yang ideal. Menurut pakar kesehatan asal New York, AS, Robert Graham, MD, dosis kopi yang tepat bervariasi pada setiap orang.

Selama tubuh dapat mentoleransi kopi tanpa efek samping negatif, maka tak masalah jika minum sekitar tiga hingga lima cangkir kopi. Atau, bahkan sampai delapan cangkir kopi dalam sehari.

Namun tentu saja dengan catatan, setiap cangkir mengandung sekitar 100 mg kafein per sajian. Menurut Graham, kebanyakan orang justru minum kopi lebih sedikit dari itu.

Akan tetapi, jika seseorang mulai minum enam cangkir atau lebih dalam sehari, peluang terkena penyakit jantung meningkat hingga 22 persen. Hal itu berdasarkan temuan para peneliti University of South Australia.

Temuan itu menyebut, kelebihan kafein diketahui bisa meningkatkan tekanan darah yang bisa membuat jantung tegang dan memicu penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bisa menjadi pedoman yang baik.

Tidak peduli berapa banyak atau seberapa sedikit cangkir kopi yang telah dikonsumsi, jika Anda mengalami efek samping seperti merasa cemas, gemetar, atau lebih dari itu maka menjadi pertanda bahwa Anda sudah terlalu banyak mengkonsumsi kafein.

"Kebanyakan orang akan setuju bahwa jika Anda minum banyak kopi, Anda mungkin merasa gelisah, jengkel atau bahkan mual," kata penulis penelitian Elina Hyppönen, PhD kepada ScienceDaily.

Pada intinya, kita harus mendengarkan tubuh masing-masing. Mulailah mengukur perasaan dan kemampuan tubuh setelah menikmati cangkir demi cangkir kopi.

Jika mulai merasa gelisah, cemas, mudah tersinggung, atau goyah, itu pertanda bahwa kita telah melampaui batas dan harus mengurangi. Jangan sampai melewati garis itu berulang-ulang karena membahayakan kesehatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement