Kamis 27 Feb 2020 03:52 WIB

Studi: Minuman Manis Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Studi sebut konsumsi minuman manis lebih dari sekali berisiko CVD pada lanjut usia

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Minuman manis.
Foto: PxHere
Minuman manis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru menemukan bahwa minuman manis dapat dikaitkan dengan ketidakseimbangan lipid, yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular (CVD).

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of American Heart Association itu mengatakan, mengonsumsi 12 ons minuman manis lebih dari sekali sehari dikaitkan dengan kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL-C) dan trigliserida yang lebih tinggi pada orang paruh baya dan lanjut usia. Kedua hal ini dilaporkan meningkatkan risiko CVD.

"Penelitian ini memperkuat pemahaman kita tentang dampak negatif dari minuman manis terhadap kolesterol darah, yang meningkatkan risiko penyakit jantung," kata peneliti studi Eduardo Sanchez dari American Heart Association di AS, dilansir Timesnownews, Kamis (27/2).

Menurut Sanchez, dislipidemia bisa menjadi salah satu jalur di mana minuman manis dapat meningkatkan risiko CVD. Untuk menentukan dampak minuman manis terhadap kadar trigliserida dan kolesterol, para peneliti mempelajari data medis observasional 5.924 orang dari kohort Offspring dan Generation 3 dari Framingham Heart Study. Peserta diikuti selama 12,5 tahun antara 1991 dan 2014.

Untuk studi ini, minuman didefinisikan sebagai 12 ons minuman manis, seperti soda, minuman rasa buah, minuman olahraga, kopi dan teh yang sudah dimaniskan; 12 ons minuman manis berkalori rendah, termasuk soda 'diet' yang dimaniskan secara alami dan buatan atau minuman rasa lainnya; atau 8 ons jus buah 100 persen tanpa gula tambahan.

Para peneliti menganalisis bagaimana minuman yang berbeda dan konsumsinya berkorelasi dengan perubahan kadar kolesterol dan trigliserida selama empat tahun.

Mereka menemukan bahwa mengkonsumsi minuman yang dimaniskan dengan gula (lebih dari 12 ons sehari) dikaitkan dengan 53 persen lebih tinggi kejadian trigliserida tinggi dan 98 persen lebih tinggi insiden kolesterol HDL rendah (kolesterol baik) dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu porsi sebulan.

Namun mengonsumsi minuman manis berkalori rendah tampaknya tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko dislipidemia. Menurut penelitian tersebut, mengonsumsi hingga 100 ons jus buah 100 persen sehari tidak dikaitkan dengan perubahan buruk pada kolesterol atau dislipidemia, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjamin temuan ini.

Diketahui, sekitar 40-50 persen orang dewasa AS menderita dislipidemia, ketidakseimbangan kolesterol dan trigliserida dalam darah, yang meningkatkan risiko CVD.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement