Jumat 28 Feb 2020 00:45 WIB

Di Balik Manisnya Minuman Boba

Bagaimana pengaruh Boba dan minuman pemanisnya bagi kesehatan tubuh?

Red: Yudha Manggala P Putra
Bubble tea, pearl tea, atau teh boba sudah ada sejak beberapa dekade lalu (Foto: ilustrasi minuman bobba)
Foto: Flickr
Bubble tea, pearl tea, atau teh boba sudah ada sejak beberapa dekade lalu (Foto: ilustrasi minuman bobba)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak yang beranggapan jika bubble atau yang biasa disebut boba (bola tapioka) lebih berbahaya dibandingkan minuman pemanisnya. Padahal keduanya sama-sama memberikan efek yang negatif bagi tubuh.

Ahli gizi Pafitri, S.K.M.,RD mengatakan baik boba atau minuman manis penyertanya menyumbang kalori yang sangat besar bagi tubuh. Sayangnya, jumlah kalori ini tidak mengandung nilai gizi yang dibutuhkan tubuh.

"Dua-duanya karena kan bubble-nya itu kan penyumbang kalori yang cukup tinggi karena dia kan karbohidrat, kemudian dia diolah dengan gula lagi sehingga kalorinya menjadi tinggi sekali sehingga tidak boleh berlebihan," ujar Pafitri ditemui peluncuran Buba Soul di Jakarta, Kamis (27/2).

Sementara itu, minuman manis yang biasa dikonsumsi bersama boba mengandung gula, susu krimer atau kental manis yang jika digabungkan jumlahnya setara dengan 8-18 sendok teh gula.