Ahad 01 Mar 2020 14:39 WIB

Perdebatan Kopi Terkait Risiko Sakit Kanker

Risiko minum kopi masih sering diperdebatkan terkait penyakit kanker.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Risiko minum kopi masih sering diperdebatkan terkait penyakit kanker (Foto: ilustrasi coffee)
Foto: Pxfuel
Risiko minum kopi masih sering diperdebatkan terkait penyakit kanker (Foto: ilustrasi coffee)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 1991, IARC menyatakan, kopi dapat menyebabkan kanker. Lebih dari dua dekade kemudian, pada tahun 2016, panel ahli dari 23 ilmuwan dari 10 negara memberikan klaim penurunan risiko.

Namun mereka tidak dapat menentukan apakah minum kopi menyebabkan kanker kandung kemih. Meski demikian, dapat disimpulkan bahwa kopi tidak mungkin menyebabkan kanker payudara, kanker prostat, atau kanker pankreas.

Baca Juga

Menurut Cancer.org, kopi mengandung senyawa aktif biologis seperti asam klorogenat, kahweol, dan N-metilpiridinium. Semua kandungan itu telah terbukti dapat mengurangi peradangan, berfungsi sebagai mekanisme antikanker yang potensial, dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Kopi juga kaya antioksidan yang secara teori dapat memiliki efek perlindungan terhadap kanker. Manfaat kesehatan dari minum kopi lainnya, yakni termasuk menurunkan risiko kematian. Hal ini berdasarkan penelitian NIH terhadap 400.000 orang.

Kopi juga dapat meningkatkan daya ingat dan menurunkan risiko penyakit jantung. Beberapa peneliti dalam sebuah studi 2018 lalu, bahkan berpikir itu dapat menurunkan tingkat depresi.

"Anda tahu, tidak ada yang 100 persen bebas risiko, tapi saya sendiri yang selamat dari kanker, dan senang minum kopi," ujar Sam Delson, juru bicara Kantor Penilaian Bahaya Kesehatan Lingkungan California kepada Insider, dilansir Ahad (1/3).

California sempat hendak memasang label peringatan kanker pada kopi. Itu dikarenakan pada 2018, ada kekhawatiran akan akrilamida, bahan kimia yang diproduksi dalam jumlah kecil pada proses pemanggangan kopi.

Seorang hakim memutuskan bahwa peringatan kanker harus diberikan pada kemasan kopi. Setahun kemudian, setelah menganalisis lebih dari 1.000 studi, Kantor Penilaian Bahaya Kesehatan Lingkungan merilis pernyataan bahwa kopi aman untuk diminum, setelah tidak menemukan bukti yang mengikat kopi dengan kanker.

Sampai akhirnya California mengklaim kopi 'tidak menimbulkan risiko kanker yang signifikan' dan bahkan dapat membantu melindungi tubuh dari beberapa kanker. Ada bahan kimia dalam kopi yang dapat menyebabkan kanker, tetapi para peneliti telah menemukan cara untuk mengurangi risiko itu.

World Cancer Report, sebuah kolaborasi antara para ilmuwan paling terkemuka di dunia, dianggap sebagai sumber otoritatif dalam semua hal yang berhubungan dengan kanker. Mereka merilis temuan setiap lima tahunan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement