Selasa 26 Oct 2021 05:20 WIB

Praktisi Kesehatan Paparkan Tips Memilih Disinfektan Spray

Kemasan selalu menjadi hal yang penting dalam sebuah produk, termasuk disinfektan.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Disinfektan dengan bahan alumunium (kanan) tidak berkarat.
Foto: Dok. Ist
Disinfektan dengan bahan alumunium (kanan) tidak berkarat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin waspada dengan kesehatan maupun keamanan. Selain wajib menggunakan masker, masyarakat juga kini kerap membawa hand sanitizer maupun  disinfektan sebagai bekal berkegiatan sehari-sehari.

Ketiga barang di atas sudah menjadi barang wajib selama masa pandemi karena dapat menghindarkan masyarakat dari virus maupun kuman. Disinfektan sendiri merupakan cairan yang dapat membunuh kuman dengan cepat. 

Kini, semakin banyak jenis disinfektan yang beredar salah satunya disinfektan spray, fungsinya lebih dikhususkan untuk membunuh kuman di udara. Selain itu, juga kepraktisan saat digunakan dan bisa sebagai pewangi ruangan.

Data ilmiah menyebut, pengguna disinfektan semprot semakin meningkat di masa pandemi terutama bagi mereka yang menderita penyakit asma. Namun perlu berhati-hati jika ingin membeli cairan disinfektan ini karena semakin laris suatu produk, tidak menutup kemungkinan akan banyak produk palsu yang beredar.

Berikut ini tips dari praktisi kesehatan dan medis, dr. Donny Fernando, terkait cara memilih produk disinfektan yang aman:

 

1. Pilih salah satu antara disinfektan bukan sekedar pengharum ruangan

Harga disinfektan rata-rata lebih mahal dari pengharum ruangan. Oleh karena itu pilih disinfektan yang tidak terlalu bau menyengat karena disinfektan yang memliki bau menyengat lebih banyak kandungan pewangi atau fragrance. Jadi pilih disinfektan yang tidak terlalu bau menyengat dan memiliki bahan aktif chlorhexidine digluconate yang menjadi standar rumah sakit sehingga lebih ampuh untuk membunuh patogen dan mikroorganisme berbahaya.

 

2. Tidak semua disinfektan sama

Keberadaan disinfektan sudah masuk ke dalam industrialisasi, maka trik mendapat biaya produksi rendah dengan bahan baku tidak berkualitas kerap terjadi. 

"Untuk mengetahui disinfektan itu berbahaya yakni dengan cara menyemprotkan produk disinfektan yang dibeli pada perabotan rumah tangga. Tunggu selama 18 pekan bila terjadi korosi seperti karat atau mengelupas, maka disinfektan tersebut tidak baik," kata dia, Senin (25/10).

 

3. Bahan baku

Sebagai konsumen, siapapun harus cermat dalam memperhatikan bahan baku suatu produk tak terkecuali disinfektan. Jangan tergiur dengan harga murah dan promo. Teknologi disinfektan terbaik tentu akan memberikan partikel halus dan cepat menguap. Sebagai pembasmi kuman dan virus, sebaiknya cairan disinfektan tidak meninggalkan bekas maka dianjurkan yang cepat menguap.

 

4. Perhatikan kemasan produk disinfektan

Kemasan selalu menjadi hal yang penting dalam sebuah produk, termasuk disinfektan. Bahan baku disinfektan yang buruk dapat menimbulkan korosi.

"Penggunaan disinfektan dengan kemasan dari bahan besi atau kaleng sebaiknya di hindari. Lebih baik gunakan disinfektan yang berbahan baku organik dan kemasan dari alumunium," kata dia.

Disinfektan semprot yang menggunakan kemasan kaleng bisa dilihat dari lingkaran kemasan. Kemasan dari bahan kaleng terdapat sambungan, sementara bahan aluminium tidak ada. 

Salah satu rekomendasi disinfektan aman dengan kemasan aluminium yakni Goku Disinfectant semprot yang mengandung bahan anti korosi, sehingga melindungi benda atau perabot logam. Mengandung 70% alkohol dan bahan aktif lainnya yang sangat efektif membasmi jamur, virus dan bakteri seperti E.Coli dan Salmonella.

"Berbeda dari disinfektan lainnya Goku Disinfectant Spray mudah kering di permukaan sehingga tidak meninggalkan bekas. Tidak heran, karena formulasi dari jepang yang sudah teruji manfaat dan teknologinya ini sangat efektif membasmi kuman dengan aman," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement