Senin 24 Jan 2022 10:23 WIB

Studi: Dosis Keempat Vaksin Covid-19 Tingkatkan Daya Tahan Hingga Tiga Kali Lipat

'Booster' Covid-19 yang diberikan pada lansia tunjukan kekebalan tiga kali lipat.

Red: Nora Azizah
'Booster' Covid-19 yang diberikan pada lansia tunjukan kekebalan tiga kali lipat.
Foto: Wikimedia
'Booster' Covid-19 yang diberikan pada lansia tunjukan kekebalan tiga kali lipat.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Dosis keempat vaksin Covid-19 yang diberikan kepada lansia di Israel meningkatkan daya tahan mereka tiga kali lipat terhadap penyakit serius dibanding penerima dosis ketiga pada kelompok usia serupa. Hal ini diutarakan Kementerian Kesehatan Israel, Ahad (24/1/2022).

Kemenkes Israel juga mengatakan, dosis keempat atau booster kedua menjadikan para lansia lebih tahan terhadap infeksi dibanding lansia yang menerima dosis ketiga. Studi awal yang diterbitkan pusat medis Sheba Israel menunjukkan bahwa dosis keempat vaksin Covid-19 meningkatkan kadar antibodi, bahkan sedikit lebih tinggi dibanding dosis ketiga, dilansir reuters, Senin (24/1/2022).

Baca Juga

Namun, dosis keempat kemungkinan tidak sepenuhnya mampu menangkal varian omicron yang sangat menular. Israel mulai memberikan dosis keempat kepada kaum lansia awal Januari ini selagi omicron mengganas.

Kementerian Israel mengatakan, studi tersebut, yang melibatkan sejumlah universitas utama Israel dan pusat medis Sheba, membandingkan 400.000 lansia yang sudah menerima dosis keempat dengan 600.000 lansia yang baru mendapatkan dosis ke-3. Seperti di wilayah lainnya, Israel mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat varian omicron. Namun, otoritas melaporkan nihil kematian varian tersebut.

Di sisi lain, Brasil mencatat 135.080 kasus baru Covid-19 dan 296 kematian akibat infeksi virus corona dalam 24 jam terakhir saat varian omicron mengamuk di seluruh negeri. Hal itu disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Brasil pada Ahad lalu.

Lebih dari 24 juta kasus Covid-19 telah tercatat di Brasil sejak kasus infeksi virus corona terdeteksi di negara itu, dengan total 623.097 kematian, menurut data kementerian kesehatan negara itu. Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) pada Rabu (19/1/2022) menyatakan bahwa kasus infeksi virus corona di negara-negara di benua Amerika menyebar lebih aktif dibandingkan sebelumnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Baqarah ayat 185)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement