Rabu 07 Jan 2015 15:07 WIB
Keuangan

Siasat Mencukupkan Penghasilan di Tengah Kenaikan Harga

Di tengah kenaikan harga bahan pangan, juga listrik dan elpiji sejumlah siasat perlu dilakukan untuk mengelola keuangan.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Di tengah kenaikan harga bahan pangan, juga listrik dan elpiji sejumlah siasat perlu dilakukan untuk mengelola keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, Pak Hari, selamat tahun baru.  Langsung saja, bagaimana siasat keuangan di saat harga-harga tinggi?  BBM memang turun karena harga minyak dunia turun, tetapi elpiji dan listrik naik.  Begitu juga dengan harga-harga kebutuhan pokok yang terus naik.  Bagaimana siasat jitunya. Terima kasih.

Pramana – Bekasi.   

Jawaban WF 19

Selamat Tahun Baru juga Pak Pramana.

Semoga tahun ini menjadi lebih baik dari tahun kemaren dan tahun depan menjadi tahun-tahun yang lebih baik lagi dari tahun ini. Insya Allah...

Sebelum membahasnya, ada satu kata kunci yang harus kita pegang.  Seperti yang tertulis di dalam Al Quran Surah Hud ke-11 ayat 6 "Dan tidak ada satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah SWT rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya (dunia) dan tempat penyimpanannya (akhirat).  Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).”

Yang ingin saya tekankan di sini bahwa persoalan rezeki sudah ada yang mengatur dan janji Sang Maha Penguasa tidak akan pernah meleset. Jadi apapun masalah keuangan Anda hari ini, yakinilah bahwa selagi kita masih bernapas dan masih bisa bergerak, jangan takut akan persoalan ekonomi.

Ketika kita sudah meyakini hal di atas, apapun persoalan keuangan Anda hari ini nikmatilah dengan 100 persen TAWAKAL secara sempurna dan 100 persem USAHA secara maksimal.

Di banyak forum, para motivator sering berbicara tentang mengedepankan akal dan tenaga potensi diri bawah sadar, tetapi mereka lupa ada satu kekuatan SANG MAHA DAHSYAT, yang memberi restu atau tidaknya terhadap sebuah kejadian. Inilah yang seharusnya dikedepankan, baru bicara tentang diri manusia. Kenali Tuhan Anda yang menciptakan, baru kenali siapa diri Anda dan potensi yang Anda bawa.

Kembali ke persoalan di atas, biasanya jawaban standar saya adalah Anda ulas atau tinjau ulang pengeluaran Anda dan berhematlah dengan gas dan listrik yang akan naik. Tetapi kali ini, saya akan membahasnya dengan cara yang berbeda dan semoga menjadi kenaikan level MELEK KEUANGAN Anda.

Jika hari ini gaji Anda Rp 2,5 juta dan Anda akan merasa kurang ketika ada teman Anda yang gajinya Rp 5 juta. Biasanya dalam bayangan Anda, jika saya memiliki gaji Rp 5 juta maka masalah keuangan saya akan selesai.  Karena saya menganggap dengan gaji Rp 5 juta tersebut sudah termasuk besar dan BANYAK, karena 2 kali lipat dari gaji Anda hari ini.

Tetapi pada sisi yang lain, teman Anda yang  gajinya Rp 5 juta akan merasa kurang juga, ketika ada temannya yang punya gaji Rp 10 juta, yang 2 kali lipat dari gajinya. Begitupun seterusnya.

Pertanyaannya adalah sampai titik mana Anda akan merasa CUKUP dengan kondisi yang ada?

Jadi sebenarnya, tidak ada yang absolut tentang kata BANYAK, karena pemahaman orang akan berbeda-beda dengan kata BANYAK. Kata kuncinya adalah CUKUP dan MENCUKUPKAN. Anda harus punya STANDAR CUKUP sendiri yang Anda harus buat.  

Jika penghasilan atau pendapatan Anda lebih besar dari standar cukup Anda, maka ada kesempatan untuk mengelolanya. Dalam hal ini Menabung dan Investasi akan menjadi lebih mudah.

Jika hari ini 60 persen penghasilan atau gaji Anda untuk kebutuhan bulanan (makan, transport dan lainnya), maka ketika gaji atau penghasilan Anda naik, maka Anda harus tetap mengalokasikan kebutuhan bulanan Anda sebesar 60 persen. Sisanya bisa untuk Menabung dan Investasi untuk masa depan Anda.

Jadi, dua hal paling mendasar yang bisa Anda lakukan sekarang adalah :

1.    Konsep Cukup dan Mencukupkan

a.    Batas penggunaan pengeluaran

Rumus bakunya adalah Pengeluaran tidak boleh lebih tinggi daripada penghasilan.  Jika hal itu yang Anda lakukan maka, keuangan Anda bisa dipastikan aman. Anda sendiri yang menentukan batas penggunaan atau batas cukup pengeluaran Anda.

b.    Kelebihan dana

Jika kata cukup sama dengan penghasilan Anda, maka mempersiapkan rencana keuangan masa depan dengan penghasilan kedua, di luar dari gaji.

Untuk memahami konsep 9 penghasilan, bisa Anda baca buku kami : WealthFlow 19 (Rahasia tentang Uang, Kekayaan dan Kesejahteraan) yang diterbitkan Penerbit Gramedia dengan klik link di bawah ini : http://p3kcheckup.com/page/63275/buku-wealthflow-19.html

c.    Kesempatan untuk mengelola keuangan

Jika hari ini Anda lebih banyak berfokus pada keinginan semata, lakukan fokus hanya pada KEBUTUHAN.  Dengan fokus pada kebutuhan maka Anda akan membuat rencana kebutuhan dan melakukan prioritas terhadap kebutuhan Anda.  Otomatis Anda bisa berhemat dari pengeluaran keuangan Anda, yang nantinya akan Anda kelola secara bijak.

2.    Konsep bukan belanja hemat tapi belanja manfaat

a.    Barang/jasa yang diperoleh yang hanya dibutuhkan

Coba cek kembali barang-barang yang ada di rumah Anda, apakah barang-barang tersebut memang bermanfaat, ataukah hanya memenuhi isi rumah? Untuk melakukan pembelian barang atau jasa selanjutnya, apakah barang atau jasa yang di beli tersebut memang dibutuhkan?

Jika dengan alasan membeli hemat Anda bisa, maka poin berikutnya adalah tidak semua membeli secara hemat itu baik, ketika membeli hemat tersebut tidak bermanfaat, apalagi dengan utang, maka hal tersebut sangat tidak baik.

Membeli hemat saja tidak cukup, tetapi membeli yang benar-benar manfaat.

b.    Yang produktif

Selain membeli barang yang sangat Anda butuhkan dan bermanfaat, juga harus yang produktif. Banyak rumah tangga yang sudah punya TV hari ini.  Jika Anda sudah punya 1 TV, pertanyaannya untuk apa membeli TV yang kedua dengan alasan agar tidak berebutan dengan anak-anak Anda?

Selain biaya listrik bertambah, juga bisa menjauhkan dari aktivitas kebersamaan dalam keluarga. Artinya yang produktif di sini adalah yang menghasilkan pemasukan, baik jangka pendek ataupun jangka panjang.

c.    Nilainya naik

Karena masa depan adalah sebuah ketidakpastian keuangan, maka membeli barang atau jasa yang terbaik adalah BERINVESTASI. Berinvestasi tidak saja membeli tanah, rumah, emas, saham dan lain-lain yang secara nilai akan naik tetapi investasi juga bermakna investasi dari leher ke atas Anda.

Ikut pelatihan melek keuangan adalah investasi keuangan yang akan sangat bermanfaat baik untuk diterapkan di masa sekarang atau di masa mendatang.

Untuk Anda yang masih bekerja terhadap kenaikan listrik dan gas yang terjadi tahun ini dan tahun selanjutnya, maka lakukan :

1.    Ubah barang konsumtif menjadi produktif

Naiknya tarif listrik dan gas (baik yang bersubsidi maupun tidak) adalah sebuah keniscayaan yang terjadi.  Artinya dari tahun ke tahun, waktu ke waktu akan selalu menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Dan faktanya dari dulu selalu terjadi kenaikan.

Maka dari itu coba Anda berpikir dengan cara berbeda dengan pemanfaatan dari kedua ‘alat’ tersebut bisa untuk hal-hal yang ‘produktif’.

Untuk pemakaian listrik, jadikan biaya tersebut merupakan beban bisnis, bukan beban rumah tangga. Artinya Anda harus menganggap, bahwa biaya listrik tersebut adalah bagian dari beban bisnis atau usaha Anda, sehingga dengan potensi keuntungan yang didapatkan, beban menjadi pendapatan.

Misalnya, bisa buat bisnis online (dari listrik yang charge HP dan Laptopnya digunakan) yang menghasilkan. Listrik yang digunakan sama di malam hari, kenapa tidak digunakan untuk les atau bimbel di rumah Anda?

Untuk gas, bisa memasak makanan tanpa harus beli di luar, yang konsekuensinya adalah bisa menghemat anggaran makan. Gas yang digunakan di siang hari, kenapa tidak untuk membuat kue atau membuat kursus cara membuat kue, yang bisa menghasilkan pendapatan.

 

2.    Ubah biaya rutin menjadi penghasilan rutin

Jika selama ini biaya rutin, misalnya rutin belanja bulanan, maka pola pikir yang harus terus Anda perhatikan adalah bagaimana mengubah biaya rutin menjadi penghasilan rutin.

Cek kembali biaya rutin Anda, siapa tahu di sana Anda bisa berhemat dan menghasilkan uang, khususnya passive income. Sekali lagi untuk urusan rezeki, Allah SWT tidak pernah ingkar janji kepada makhluknya.

Selamat menjemput rezeki!

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement