Senin 13 Apr 2015 12:40 WIB
Keuangan

Pilih Deposito Atau Reksadana Syariah, Ya?

Petugas melayani nasabah di stan Danareksa Syariah, Jakarta, beberapa waktu lalu. Dana kelolaan reksadana syariah tercatat terus bertumbuh.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas melayani nasabah di stan Danareksa Syariah, Jakarta, beberapa waktu lalu. Dana kelolaan reksadana syariah tercatat terus bertumbuh.

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamualaikum,

Mohon informasi dan penjelasannya tentang Deposito Syariah dan Reksadana Syariah. Apa keuntungan dan kerugiannya? Seandainya saya punya dana Rp 100 juta, sebaiknya saya investasikan ke deposito atau reksadana (syariah)? Mohon diberikan gambaran simulasi deposito atau reksadananya.

Mohon jawabannya. Terima kasih.

Haddad D

Jawaban WF 19

Waalaikumsalam Wr Wb

Semoga keberkahan hidup selalu menghampiri Mas Haddad.

Deposito adalah produk keuangan yang punya jangka waktu.  Dibanding dengan tabungan, deposito memberikan tingkat bunga lebih tinggi.

Jika Anda membeli Sertifikat Deposito dari sebuah bank, maka sebetulnya Anda menitipkan sejumlah uang untuk jangka waktu tetap, bisa 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun.  Sebagai imbalan karena Anda mau menempatkan uang, maka bank akan memberikan bunga yang umumnya dibayarkan dalam interval sesuai periode penempatan.

Berbeda dengan deposito umum atau yang sering disebut deposito konvensional, deposito syariah adalah deposito yang berdasarkan sistem bagi hasil/kerja sama (mudharabah) berdasarkan fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI (Majelis Ulama Indonesia) No: 03/DSN-MUI/IV/2000. Dengan demikian pendapatan dari deposito mudharabah tidak tetap sebagaimana pada bunga, melainkan berfluktuasi sesuai tingkat pendapatan bank syariah.

Selain itu juga dalam deposito syariah, kehalalan investasi merupakan pilar pokok dalam memutar uang nasabah/deposan.

Keuntungan dari deposito syariah :

1. Nisbah bagi hasil lebih besar dari tabungan syariah

2. Tempat aman memarkir dana secara jangka pendek

3. Cocok untuk Anda yang berprofil konservatif alias tidak menyukai resiko tinggi

4. Dilindungi oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)

5. Sebagai dana darurat untuk jangka waktu 1 bulan

Kerugian dari deposito syariah :

1. Imbal hasil paling rendah dibanding instrumen investasi lainnya, misalnya reksadana syariah

2. Dana yang diparkir untuk jangka panjang, tidak bisa melewati inflasi rill 10-12 persen, kecuali kondisi Negara mengalami krisis moneter seperti tahun 1998

3. Bila bank mengalami kebangkrutan, walau sudah dijamin LPS, proses untuk menarik dana yang dijamin tersebut memerlukan usaha yang menguras kesabaran

4. Untuk pencairan dana, tidak bisa sewaktu-waktu layaknya kita memiliki tabungan

Bagaimana dengan reksadana?

Reksadana syariah adalah instrumen investasi yang mengumpulkan uang dari banyak investor, dijadikan satu, diinvestasikan kembali dalam bentuk kepemilikan saham syariah, obligasi syariah atau sukuk atau instrumen keuangan jangka pendek lainnya dengan konsep syariah, yang aturan dan pedomannya dikeluarkan berdasarkan fatwa dari DSN MUI.

Keuntungan reksadana syariah

1. Dana yang diinvestasikan kecil.  Artinya, reksadana syariah dapat dibeli dalam nominal yang kecil.  Jika deposito ada batasan minimal, misalnya Rp 5 juta, dengan reksadana, Anda bisa mulai berinvestasi sebesar Rp 100 ribu.

2. Likuid atau likuiditas.  Kemampuan suatu aset untuk dicairkan sewaktu-waktu.

3. Praktis.  Untuk membelinya Anda cukup datang ke bank yang menjadi agen penjual atau langsung kepada perusahaan Manajer Investasi atau Aset Management.

4. Fleksibel.  Anda dapat menjual atau membelinya kapan saja.

5. Diversifikasi.  Tidak hanya  Manajer Investasi atau pengelola reksadana saja yang bisa mendiversifkasi suatu portofolio, tetapi Anda sebagai nasabah juga bisa mendiversifikasi berbagai macam tipe reksadana seperti reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran atau saham

6. Keterbukan informasi.  Anda dapat melihat daftar reksadana syariah pada media online ataupun koran setiap harinya, begitupun dengan kinerja hariannya.

 

Kerugian reksadana syariah :

1. Tidak dijamin LPS.  Berbeda dengan deposito yang ‘aman’ karena dijamin LPS, maka produk reksadana tidak ada jaminan dari pemerintah.

2. Adanya biaya-biaya selain pajak.  Karena bersifat dinamis, maka reksadana memiliki biaya-biaya antara lain biaya transaksi pembelian, penjualan, switching  (mengganti jenis) reksadana

3. Tidak adanya dividen.  Jika Anda berinvestasi di reksadana saham, Anda tidak akan mendapatkan dividen layaknya Anda langsung berinvestasi di saham syariah murni.  Karena hasil dividen tersebut, langsung diinvestasikan kembali oleh Manajer Investasi.

Jika Anda memiliki Rp 100 juta lalu Anda masukkan ke dalam deposito dengan asumsi imbal hasil 5 persen per tahun selama jangka waktu 1 tahun, maka perkiraan hasil Investasi Anda sebesar Rp 105 juta (belum termasuk pajak). Adapun jika Anda tanam dalam periode 10 tahun, perkiraan hasilnya adalah Rp 162,88 juta.

Jika Anda melakukan Investasi pada reksadana dengan dana yang sama yakni Rp 100 juta, dengan asumsi imbal hasil 20 persen per tahun selama jangka waktu 1 tahun sejak Anda investasikan uang Anda, maka perkiraan hasil Investasi anda sebesar Rp 120 jt (belum termasuk biaya-biaya reksadana dan pajak). Adapun jika Anda tanam dalam periode 10 tahun, perkiraan hasilnya adalah Rp 619,17 juta.

Kenapa saya buat perkiraan, dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi imbal hasil sebuah produk keuangan.  Untuk itu diperlukan cek profil dari investor, apakah tipe konservatif, moderat atau agresif di samping tujuan dari berinvestasi dan jangka waktu pencapainnya.

 

Lalu di mana Bank syariah yang terbaik untuk investasi deposito atau reksadana? Semua bank syariah adalah terbaik, karena diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.  Sementara Manajemen bank syariah mengikuti pola umumnya bank dimanapun.  Artinya SDM akan menentukan masa depan bank syariah tersebut.

Pilihlah bank syariah berdasarkan reputasi, kinerja, dan keamanannya, karena produk bank seperti tabungan dan deposito dijamin oleh pemerintah, maka untuk batasan tertentu, uang Anda akan ‘aman.’  Untuk bank-bank plat merah, sisi positifnya ada ‘jaminan’ dari pemerintah atas keberlangsungan hidupnya.  Tetapi juga rawan konflik dan intervensi dari alat pemeritahan lainya seperti DPR atau eksekutif.

Selamat memilih untuk menabung atau berinvestasi!

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra
www.p3kcheckup.com

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement