REPUBLIKA.CO.ID, Bagi Anda para penggemar Starbucks, tentunya sudah tidak asing lagi dengan logo warna hijau bergambar Siren alias putri duyung berekor kembar yang terdapat di setiap cangkir atau kemasan produk minuman kopi tersebut. Namun tahukah Anda, makhluk mitologi itu sebenarnya sudah dikenal masyarakat Eropa sejak berabad-abad silam?
Seperti dilansir laman Atlas Obscura, gambar Siren pertama kali muncul di lantai mosaik gereja katedral di Pesaro, Italia. Mosaik tersebut dibuat pada abad ketujuh, ketika kota itu berada di bawah pemerintahan Kekaisaran Bizantium. Lima abad sesudahnya, gambar Siren juga ditemukan pada mosaik Gereja Katedral Otranto, kota kuno yang berada di tenggara Italia (sekarang menjadi bagian dari Provinsi Lecce-Red).
Di masa lalu, Otranto merupakan kota pelabuhan yang sangat sibuk di Italia. Banyak wisatawan, pendatang, dan seniman dari luar yang singgah ke kota tersebut pada waktu itu. “Sebagian dari mereka mungkin ada yang terinspirasi oleh mosaik Siren yang terdapat di lantai Katedral Otranto, kemudian mencoba membuat gambar serupa di daerahnya masing-masing,” tulis Angelica Calabrese dalam artikelnya, 'The Siren on Your Starbucks Cup Was Born in 7th-Century Italy'.
Calabrese menuturkan, gambar Siren juga populer di kota-kota pelabuhan lainnya seperti Venesia. Pada abad ke-13, ilustrasi putri duyung berekor kembar itu mulai menyebar di Eropa. Siren seakan-akan menjadi salah satu model penting dari karya seni abad pertengahan. Gambarnya kerap digunakan untuk menghiasi gereja, beranda yang bertiang (portico), dan naskah-naskah agama.
Pada abad ke-14, sebuah naskah dongeng yang diterbitkan di Prancis menggambarkan kisah Melusine, seorang ratu cantik yang memiliki bagian bawah tubuh seperti ular. Karakter tersebut juga sering dikait-kaitkan dengan Siren si putri duyung berekor ganda.