Rabu 24 Jan 2018 16:00 WIB

Godog Lidah di Bakmi Goepel

Kuah kaldunya super-nendang.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bakmi Kuah Mbok Goepel
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Bakmi Kuah Mbok Goepel

REPUBLIKA.CO.ID,  DENPASAR -- ROLers, Anda yang tengah berada di Pulau Dewata mungkin merindukan berbagai kuliner khas Solo, terutama bakmi. Di mana warung yang enak untuk menikmatinya di Bali? Jawabannya mungkin subyektif, tapi menurut kami ada satu tempat di Denpasar yang perlu Anda datangi, yakni Bakmi Goepel.

Penggemar bakmi dan teman-temannya tak akan menyesal singgah di warung yang berlokasi di Jalan Tukad Barito Timur Nomor 7, Denpasar ini. Cita rasa makanan yang disajikan di Bakmi Goepel tak kalah bersaing dengan kota asalnya.

Cuaca Bali yang masih musim hujan menjadi momen pas untuk mencicipi seporsi mi godog. Kami pun memesan Bakmi Kuah Mbok Goepel yang aromanya menggoda perut.

Bakmi kuah ini dimasak dengan taburan bawang putih, garam, merica, kemiri, kocokan telur, ayam suwir, serta aneka sayuran, dan irisan daun bawang yang ditambahkan sebagai topping. Anda yang menyukai pedas bisa menambahkan rawit utuh yang dihidangkan terpisah sebagai lalapan.

Kuah kaldunya super-nendang. Racikan bumbunya khusus karena sudah turun temurun alias resep keluarga. Mi sebagai bahan dasar dibuat sendiri, tanpa tambahan pengawet, dan zat kimia, sehingga masa pakainya hanya 24 jam.

Semangkuk Bakmi Kuah Goepel akan membawa kenangan Anda seperti sedang berkuliner di Solo. Lidah pun bagai di-godog dengan sensasi rasa manis dan asin kuahnya yang kental.

photo
Bakmi Goreng Goepel

Anda yang tak begitu suka mie kuah bisa mencoba Bakmi Goreng Goepel. Sepintas tampilannya seperti mie goreng Jawa pada umumnya. Namun, menu yang cocok dinikmati di segala cuaca ini beraroma lebih sedap dan gurihnya juara. Rasanya kian istimewa ketika Anda melahap lalapan ketimun dan cabai rawit yang disajikan terpisah.

Warung Bakmi Goepel nan minimalis ini memiliki bentuk bangunan dua tingkat yang simpel. Penataannya rapi, bersih, di desain dengan pernak-pernik khas Jawa, seperti wayang kulit, lampu gantung rotan, dan hiasan dinding dari kain batik. Kursi-kursi kayu panjang disusun di dalam dan luar ruangan.

Di beberapa sudut warung ini terpampang foto duo sahabat empunya Bakmi Goepel, yaitu Pak Drajad Hari Suseno dan Pak Adrian. Kami pun menyempatkan diri bercerita dengan keduanya.

photo
Suasana warung Bakmi Mbok Goepel

Drajad berasal dari Solo, sementara Adrian dari Surabaya. Keduanya bersahabat dan memiliki banyak kesamaan hobi, terutama sama-sama pecinta bakmi, suka bersepeda, dan beberapa kali terlibat kegiatan amal.

Drajad bercerita di usianya yang sekarang sudah 52 tahun, dirinya ingin membangkitkan kembali kenangan 40 tahun lalu. Semasa menghabiskan masa kecilnya di Solo, pria yang sekarang bekerja di perusahaan pelat merah itu sering membantu Mbok De-nya yang bernama Parto Rejo membuka warung makan yang menyajikan menu bakmi.

Drajad kecil membantu Mbok De-nya menumbuk lada, bubuk, dan aneka bumbu bakmi sampai dirinya bisa memasak sendiri.

"Sampai sekarang keluarga kami tak ada yang meneruskan bisnis tersebut dan akhirnya saya terpikir membangun kembali. Saya senang karena keluarga menyambut baik," katanya.

Apa yang membuat seseorang sering pulang kampung? Jawabannya mungkin sama dengan mayoritas orang yang pergi jalan-jalan berkeliling Pulau Jawa, yaitu ingin menikmati kulinernya. Solo salah satu kota terbaik untuk berburu makanan.

Meski tengah berada di kota berbeda, tak jarang wisatawan tetap mencari kuliner khas kampung halaman Presiden RI Joko Widodo ini.

photo
Sajian minuman di Warung Bakmi Mbok Goepel

Cerita berbeda datang dari Pak Adrian. Salah satu pengusaha di Mall Bali Galeria ini tak jarang secara khusus terbang ke Solo atau Yogyakarta pada akhir pekan hanya untuk makan bakmi di sana, kemudian kembali lagi ke Denpasar. "Sejak punya warung sendiri, sudah jarang melakukannya," kata Adrian.

Bakmi Goepel juga menyajikan menu lain yang tak kalah lezatnya. Ada nasi goreng cumi, nasi goreng tuna telor asin, nasi goreng cabe ijo, nasi goreng seafood nanas, dan nasi pencel ndeso.

Nasi goreng cumi salah satu menu Bakmi Goepel yang layak dicoba. Nasi goreng yang satu ini berwarna hitam karena variasi tambahan dari tinta cumi-cumi.

Selain memberi cita rasa enak dan gurih, tinta cumi mengandung manfaat kesehatan, salah satunya antikanker. Bumbu nasi goreng cumi sama dengan nasi goreng pada umumnya, namun ditumis bersamaan dengan tinta cumi. Potongan cumi yang digunakan sebelumnya sudah dibumbui dan dimasak terpisah, sehingga menyempurnakan kelezatan nasi goreng dasarnya.

Adrian mengatakan Bakmi Goepel memastikan tinta cumi yang digunakan berasal dari cumi segar, sehingga nasi goreng tidak berbau amis.

Komposisi menarik juga terlihat pada nasi goreng cabe ijo. Nasi goreng ini diselimuti dengan telur dadar berbentuk kotak. Anda serasa sedang bersantai saat jam istirahat di sekolah sembari membuka kotak makan siang yang dibuatkan ibu tersayang di rumah.

Nasi goreng cabe ijo hidangan sederhana yang disulap menjadi hidangan berkelas, kaya rasa, sehingga membuat makanan ini menjadi salah satu menu favorit semua kalangan.

Kami juga sempat mencoba nasi pecel ndeso yang disajikan dengan dua sambal kuah berbeda, yaitu wijen dan kacang tanah. Bagi Anda yang baru pertama kali mendengar nasi pecel dengan sambal wijen, tak perlu ragu memesan satu porsinya di Bakmi Goepel.

Tampilan dalam sepiring nasi pecel ndeso sambal wijen ini persis seperti nasi pecel sambal kacang. Tahu, tempe, tauge, kol putih, mie, dan sayuran hijau, seperti bayam dicampur menjadi satu, kemudian disiram dengan kuah wijen hitam. Rasanya sangat gurih dan harum.

photo
Ragam sajian di Warung Bakmi Mbok Goepel

Mengapa namanya pecel ndeso? Dulu pecel dengan komposisi bumbu wijen ini di Solo dijual dengan berkeliling kampung. Pecel ndeso biasanya dikemas di pincuk atau daun pisang yang dilipat sedemikian rupa menggunakan lidi sebagai pengganti piring. Pecel ndeso asli Solo semakin sempurna apabila disajikan dengan daun kenikir dan kembang turi.

Supaya tenggorokan tidak seret, Anda bisa memesan aneka minuman di Bakmi Goepel. Ketika kami melihat jenis minuman di daftar menu, mayoritas adalah wedang. Wedang dalam bahasa Jawa berarti minuman.

Lima jenis wedang siap menghangatkan tubuh Anda. Ada wedang jahe goepel, wedang uwuh, wedang tape ketan ijo, wedang jeruk nipis goepel, dan wedang ginastel yang merupakan singkatan dari legi (manis, bahasa jawa), panas, kentel (kental, bahasa jawa). Semua wedang ini asli dari Solo. Aneka jus buah segar juga bisa menjadi alternatif pilihan, seperti jus alpukat, melon, sirsak, mangga, stroberi, dan jeruk.

Perut kenyang, hati senang, ngantuk pun datang. Tiba saatnya membayar ke kasir, Anda pun tersenyum. Harga makanan di Bakmi Goepel tergolong terjangkau, berkisar Rp 18 ribu hingga Rp 28 ribu per porsi, sementara minuman berkisar lima ribu rupiah hingga Rp 20 ribu. Ini juga yang membuat warung yang baru dibuka tahun lalu ini ramai pengunjung, khususnya akhir pekan.

Warung Bakmi Goepel sangat cocok menjadi tempat nongkrong, ngumpul, arisan, hingga venue untuk pesta ulang tahun anak. Lantai dua didesain dengan konsep living room yang lebih santai. Pelayannya juga ramah. Kesempatan berikutnya kami akan mampir lagi mencoba menu berbeda. Silakan datang ke Bakmi Goepel, dan buktikan kebenaran kalimat-kalimat hiperbolik kami di atas. Selamat makan!

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement