REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minum kopi memang lebih nikmat bila ada 'teman pendamping'. Kedai kopi St. Ali yang berlokasi di Setiabudi Building, Jakarta Selatan, juga menawarkan sederet menu yang bisa mengenyangkan perut.
Coffee Quality & Marketing Manager St. Ali Family Jakarta Mikael Jasin, mengatakan sejumlah menunya memang sama seperti St. Ali Melbourne. Tapi kebanyakan makanan di Jakarta juga diracik berdasarkan kreasi tim di sini.
Salah satu menu yang sama persis dengan St. Ali Melbourne adalah Koo Koo Cha Ca. Makanan ini berupa salad segar tersebut cukup mengenyangkan dengan sayuran segar dan kentang halus yang digoreng. Di bawah kentang terdapat rajangan halus jamur. Meski menu ini kaya akan sayur, tambahan telur dijamin membuat perut kenyang.
St. Ali memiliki beberapa menu vegetarian yang menarik. Selain Koo Koo Cha Ca, ada pula Avo on Toast yaitu roti dengan baluran alpukat. Kemudian My Mexican Cousin yakni semacam bakwan jagung degan slasa mentimun, puree tomat, dan keju halloumi. Serta yang paling digemari tamu asing, yakni Green Hummus Bowl berisi kacang garbanzo, bayam, alpukat, brokoli, juga biji-bijian untuk dimakan dengan hummus.
Bila menginginkan makanan yang lebih berat, pengunjung bisa memesan Nashville Hot Chicken resep St. Ali Jakarta. Inilah ayam goreng berbumbu buttermilk kemudian digoreng renyah dan diberi saus cayenne pepper. Salad dari rajangan kol atau coleslaw menemani potongan ayam dan tentunya kentang goreng. Menu di St. Ali bisa dipesan dengan merogoh kocek sekitar Rp 150 ribu per orang untuk makanan dan minuman.
Mikael mengatakan, salah satu menu terlaris mereka adalah burger. Burgernya juga tidak biasa karena menggunakan daging cincang dari sapi wagyu.
Si gurih Nashville Hot Chicken, teman yg pas sebagai menu pendamping secangkir kopi di St. Ali Family Jakarta.
Hadir di tengah membuminya kedai kopi, St. Ali Family Jakarta ternyata cukup percaya diri dan optimistis. Padahal, kedai kopi St. Ali berada berhadapan dengan dua kedai kopi ternama lain. "Kami menganggapnya bukan persaingan, pertumbuhan coffeeshop menandakan pasar peminum kopi di Indonesia semakin meningkat," jelas Mikael.
St. Ali bukan sekadar kedai kopi penyuguh menu. Pengunjung bisa menikmati kopi dengan sentuhan seni atau artisan coffee. Konsep open bar atau meja dapur terbuka juga membuat pengunjung bisa berinteraksi dengan para barista. Jangan segan bertanya tentang kopi atau cerita di balik pembuatan resep kopi.
Hal terpenting, penikmat kopi bisa merasakan racikan kopi ala Melbourne dengan cita rasa otentik. Bagi penggemar kopi yang sudah pernah bertandang ke St, Ali Family Melbourne bisa bernostalgia kembali di Jakarta. Namun bagi yang belum pernah berkunjung ke Melbourne tak perlu repot angkat koper ke negara asalanya.
Penasaran dengan St. Ali Family Jakarta? Kedai kopi buka dari jam tujuh pagi sampai delapan malam setiap harinya. Jangan berkunjung terlalu siang atau sore karena sesak dengan pengunjung. Bagi keluarga, St. Ali Family Jakarta juga menyajikan menu ramah keluarga sehingga bisa dikonsumsi anak-anak.
St. Ali Family, kedai kopi asal Melbourne, Australia, hadirkan racikan kopi otentik khas Melbourne.