Jumat 09 Mar 2018 18:41 WIB

Bekraf Bawa 100 Perintis Kuliner Lokal ke Kancah Global

Bekraf akan membantu dari berbagai aspek hingga ke unsur kehalalannya.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Kuliner lokal perlu memiliki sejumlah syarat agar bisa melaju ke pasar internasional.
Foto: Republika/Darmawan
Kuliner lokal perlu memiliki sejumlah syarat agar bisa melaju ke pasar internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) tengah berupaya membawa 100 startup atau perusahaan perintis bidang kuliner lokal ke kancah internasional. Hal ini dilakukan melalui Food Startup Indonesia (FSI) 2018 yang menjadikan Malang sebagai kota tujuan keenam sosialisasi progam tersebut.

Kasubdit Dana Masyarakat, Bekraf, Hanifah Makarim menerangkan, FSI merupakan sebuah platform yang bertujuan mempertemukan pelaku kreatif kuliner dengan ekosistem. "Ekosistem di sini banyak aspek termasuk modal yang menjadi bagian penting," kata Hanifah di Hotel Atria Malang, Jumat (9/3).

Di ekosistem, Hanifah menyebutkan, terdapat bantuan sertifikat BPOM bagi pelaku kreatif kuliner yang lolos dalam demo day FSI 2018. Bantuan sertifikat dari lembaga ini jelas penting untuk keberlangsungan produk pelaku di pasaran. Sebab, produk tanpa label tak akan bisa masuk di pasar modern.

Selain itu, masalah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) juga akan dipermudah oleh Bekraf melalui FSI. Bekraf akan membantu mendaftarkan merek dan logo produk pelaku kreatif kuliner. Pendaftaran pada bagian ini penting demi keberlangsungan usaha di masyarakat ke depannya.