Selasa 10 Apr 2018 10:16 WIB

Lima Makanan Terpilih Jadi National Food Indonesia

Soto menjadi pilihan kuat karena bisa dimakan di mana saja, kapan saja.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Soto, salah satu ragam kuliner paling kaya di Indonesia.
Foto: dok Republika
Soto, salah satu ragam kuliner paling kaya di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap negara memiliki makanan yang menjadi identitas negaranya atau dikenal dengan nama national food. Misalnya negara Thailand, national food negara ini adalah tomyum. Lain lagi dengan Jepang yang ikonik dengan sushi.

Sedangkan Malaysia national food negaranya adalah nasi lemak, serta kimchi untuk Korea. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya, menjelaskan negara Thailand menyadari strategi wisata kuliner dengan menetapkan national food negaranya. Mereka juga memberikan subsidi untuk mempromosikan kuliner dan negaranya. "Thailand menguasai dunia dari kuliner ada komersial dan kultural," jelasnya kepada wartawan, dalam acara Festival Jajanan Bango (FJB) Jakarta, kemarin (9/4).

Indonesia menurutnya memiliki banyak makanan atau masakan khasnya. Dan, ini justru menjadi masalah bagi pemerintah untuk menentukan mana national food negaranya. "Karena terlalu banyak jadi tidak memiliki," tambahnya.

Presiden Jokowi menugaskan Bekraf bersama Kemenpar, Kemenlu, Kemendag untuk menentukan mana saja national food Indonesia. "Kuliner ada di Bekraf. Restorannya ada di pariwisata. Akhirnya Bekraf memutuskan akhirnya national food kita soto," ujarnya.

Baca juga: Soto Bandung Hangatkan Dinginnya Bulgaria

Sementara Kemenpar menentukan ada lima national food Indonesia yaitu rendang, soto, nasi goreng, sate dan gado-gado. Kemudian oleh CNN dipilih lagi menjadi tiga yaitu rendang, nasi goreng dan sate.

Arief Yahya menjelaskan Bekraf menetapkan soto karena dianggap paling mewakili Indonesia. Makanan ini juga mudah dibuat dan mudah ditemukan di seluruh Indonesia. Ragam soto Indonesia namun juga sangat banyak, tercatat ada 72 macam.

Jika pemerintah memilih salah satu antara soto dan rendang maka penggemar keduanya akan menyerang. Karena itu Kemenpar memilih keduanya. Soto bisa dimakan di mana saja setiap hari. Sedangkan rendang belum tentu.

"Rendang nilai budayanya sangat tinggi. Dia asli Indonesia. Rendang serang soto, jangan-jangan bukan asli Indonesia. Kemenpar terbelah dua. Debat seru," tambahnya. Akhirnya lima ragam makanan Indonesia terpilih untuk dipromosikan sebagai national food identity.

"Kalau sudah deklarasikan national food harus kuatkan sumber daya. Jangan sampai mencak-mencak kalau sudah diambil negara tetangga. Kita harus memiliki national food."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement