REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tak mudah memang mempertahankan usaha kuliner selama berpuluh-puluh tahun di Indonesia. Terlebih lagi apabila usaha tersebut berdiri pada masa kolonial Belanda dan Jepang.
Soto Daging Rahayu merupakan salah satu usaha kuliner warga Kota Malang yang telah berdiri sejak 1928. Soto yang bertempat di Gang 7, Mergosono, Kedungkandang, Kota Malang, ini termasuk salah satu kuliner legendaris yang perlu dinikmati wisatawan. Apalagi rasa yang disuguhkan soto daging ini sangat gurih dan mengedepankan nuansa rempah yang begitu kuat.
Pemilik usaha Soto Daging Rahayu, Tutik Astuti, mengatakan, dagangannya didirikan oleh neneknya, Supiatun, sekitar 1928. Bersama suami sang nenek, dagangan itu awalnya berjualan dengan cara dipikul dan berkeliling lokasi. Selang satu tahun, mereka mulai menetap di Pasar Besar, Kota Malang.
"Awal jualan di Pasar Besar mulai 1929, dulu lokasinya di depan toko Santoso, depan Altara," kata perempuan yang kini berusia 60 tahun tersebut saat ditemui Republika.co.id di Kota Malang, Rabu (25/4).