REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menikmati secangkir kopi tak melulu harus ke kafe atau kedai kopi. Seseorang juga bisa menjadi barista di rumah, terutama bagi mereka yang suka kopi yang diseduh secara manual atau metode manual brew.
Barista sekaligus pemilik kedai kopi History Coffee di Palembang Iyan Muhazan mengatakan tidak ada aturan baku dalam menyeduh kopi secara manual.
"Metode manual brew ini nggak ada hukum baku untuk nyeduh kopi, tinggal kita harus memperlakukan secara tepat," kata Iyan kepada Republika.co.id usai bertanding menyeduh kopi di Cozyfield Cafe & Resto, Pondok Indah Mal, Jakarta, Ahad (13/5).
Iyan mengungkapkan, membuat kopi secara manual ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama mengenai variabel dan intensitasnya, seperti waktu penyeduhan, suhu air, dan tingkat kekasaran kopi.
Mulai dari suhu air yang digunakan dalam menyeduh kopi, Iyan menyarankan untuk tidak menyeduh kopi di atas suhu 90 derajat. "Karena itu bakal menyebabkan rasa gosong yang berlebihan dan kopi akan lebih pahit," ujar dia.
Sementara untuk tingkat kekasaran kopi, Iyan juga mengingatkan untuk tidak menyeduh kopi dengan tekstur yang halus seperti halnya kopi-kopi yang dijual di pasaran. "Jangan nyeduh kopi dengan tingkat halus yang sangat halus banget," katanya. "Semakin halus kopi akan semakin pahit."
Karena menurut Iyan, dalam metode manual brew yang dicari bukan rasa pahit, melainkan karakteristik kopi itu sendiri. "Karena banyak mindset orang Indonesia bilang kopi itu pahit. Sebenarnya kopi itu nggak pahit. Pahit itu hanyalah sebagian kecil dari rasa kopi," jelas pria kelahiran Palembang ini.
Kopi memiliki beragam aneka rasa seperti asam dan manis seperti halnya dengan kopi Bali Kintamani yang menjadi kopi dalam ajang perlombaan Manual Brew Fun Battle 2018.
"Bali Kintamani yang kita lombain ini, ada rasa asam-asam citrus. Terus ada manis-manisnya gitu dan pahitnya sedikit," ujar Iyan yang berhasil keluar sebagai juara ketiga lomba Manual Brew Fun Battle.
Menurut Iyan, jika seseorang memahami hal itu, rasa pahit dari kopi akan berkurang. "Nah, kita kalau ngerti variabel itu, suhu air jangan 90. Kita pakai 70-75 untuk mengurangi pahitnya."
Lebih lanjut ia menjelaskan tingkat kekasaran kopi jangan sampai terlalu halus. "Kita pakai agak sedikit kasar agar pahitnya juga akan berkurang terus ekstraksi rasa-rasanya bakal lebih muncul," jelas Iyan.