Kamis 26 Jul 2018 15:09 WIB

Mencicipi Kuliner Lezat Khas Tanah Luwu

Makanan khas Kerajaan Luwu cukup sulit ditemukan di Jabodetabek.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Kuliner khas Tanah Luwu, Lawa' Dange.
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Kuliner khas Tanah Luwu, Lawa' Dange.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tana Luwu, daerah bekas Kerajaan Luwu di Provinsi Sulawesi Selatan, memiliki khazanah kuliner yang tidak kalah dengan daerah lain. Berikut sederet menu lezat khasnya yang disajikan pada bazar kuliner Tana Luwu di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (25/7) petang.

Kapurung

Kapurung dibuat dari sagu aren yang disiram dengan air panas hingga mengental dan dibentuk menjadi bundar. Makanan berkuah ini juga terdiri dari sayuran seperti jagung, terong, tomat, daun katuk, jantung pisang, kacang panjang, dan kacang giling.

Kuah kapurung yang tercecap asam, gurih, sekaligus, pedas bisa ditambahkan isi sesuai selera, baik ikan, daging ayam, atau daging sapi. Pada beberapa daerah atau kampung berbeda di Luwu, kapurung terkadang disebut dengan nama bugalu.

photo
Makanan khas Tanah Luwu, Kapurung.

Dange

Menu tradisional sehari-hari di Luwu ini dianggap sebagai makanan pokok pengganti nasi. Dange adalah sagu bakar yang berbentuk persegi panjang dengan rasa gurih. Biasanya dange disantap bersama bugalu, lawa', atau ikan bolu (bandeng) bakar.

Lawa'

Makanan ini terkadang dijuluki sebagai "sashimi" Luwu, karena terbuat dari ikan segar yang diolah tanpa proses memasak. Untuk membuat lawa', dibutuhkan ikan tertentu seperti carede (teri, sarden, atau kembung kecil) yang direndam dalam jeruk nipis khas Sulawesi bernama lemogona.

Setelah dagingnya memutih tanda sudah 'matang', ikan dicampur dengan cabai dan garam kemudian disangrai dengan parutan kelapa. Apabila sudah harum dan bertekstur renyah, lawa' siap disantap bersama dange alias sagu bakar yang menyerupai roti kering.

photo
Jalangkote

 

Jalangkote

Jalangkote yang mirip dengan pastel berisi potongan ubi kukus, wortel, bihun, dan irisan telur rebus. Cara memakannya, gigit sedikit dan siram bagian dalamnya dengan sambal. Sambal jalangkote yang dibuat dari cabai rawit merah giling, bawang putih, cuka, asam, dan sedikit tepung maizena menghadirkan citarasa asam, manis, dan pedas.

Jika tak tahan ingin mencicipinya, tidak perlu jauh-jauh pergi ke Sulawesi Selatan. Ada sejumlah kedai yang menghadirkan kuliner khas Tana Luwu di Jakarta, salah satunya rumah makan Aroma Belopa yang berlokasi di Jalan Swasembada Timur III No 1, Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Kisaran harga menu kami antara Rp 4 ribu sampai Rp 25 ribu. Kami juga menyediakan coto makassar, es cinta atau cindolo na tape, es pisang ijo, dan barobbo," kata Andi Besse Vigery yang membuka Aroma Belopa sejak 2012.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement