REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jika Italia dikenal dengan minuman capucino yang mendunia maka Ranah Minang memiliki teh telur sajian khas yang tak kalah nikmat dan memiliki banyak khasiat.
Teh Telur atau kerap disebut teh talua merupakan minuman tradisional khas Sumatra Barat yang terbuat dari campuran gula dan kuning telur yang telah dikocok hingga berbusa putih disiram dengan air teh kental mendidih. Rasanya kian nikmat dengan campuran krimer kental manis, bubuk coklat, dan perasan jeruk nipis.
Bagi yang belum pernah mencoba mungkin akan beranggapan minuman ini amis. Namun, begitu mencoba perpaduan rasa teh dicampur telur akan menciptakan sensasi rasa seperti minuman coklat kelas satu. Dapat dipastikan kekhawatiran akan rasa amis itu sirna begitu mencoba tegukan pertama, karena telah hilang oleh campuran perasan jeruk nipis.
Untuk membuat teh telur ada yang mengocok kuning telurnya menggunakan lidi yang telah diikat. Setelah dicampur gula secukupnya dalam waktu tak kurang dari 10 menit adukan tadi akan berubah warna menjadi putih dan penuh busa. Telur yang digunakan pun variatif bisa telur ayam kampung, ayam negeri hingga telur bebek.
Ada juga yang mengocok kuning telur menggunakan alat berbentuk pegas dan yang lebih praktis menggukan mikser mesin pembuat kue sehingga lebih cepat. Setelah itu tinggal menuangkan teh kental mendidih ke dalam gelas.
Teh telur akan terasa nikmat diminum saat masih panas. Tampilannya berwarna coklat kemerahan terdiri dari tiga bagian, pada bagian atas merupakan busa putih yang terasa kesat, manis dan berbuih, di tengah akan terasa sensasi teh kental. Pada bagian bawah terdapat endapan sisa gula yang juga menyisakan rasa manis.
Rahasia kenikmatan teh telur akan diperoleh ketika adukan kuning telur yang pas dan kental, teh kental yang nikmat serta sedikit campuran susu kental manis. Jika pembuatnya mampu memadukan komposisi masing-masing bahan dengan pas maka rasanya akan selalu terkenang di lidah dan selalu ingin mencoba lagi.
Salah satu kedai teh telur yang selalu ramai dikunjungi pembeli adalah Kedai Mak Etek yang berada di Tanah Sirah Cengkeh tepatnya di Jalan Raya Padang Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan.
Warung itu setiap hari menyajikan hingga 300 gelas teh telur dan saat akhir pekan bisa lebih banyak. Teh telur akan dihidangkan dengan di gelas dengan tatakan piring kecil.
Mulai dari pejabat hingga warga biasa menjadikan kedai Mak Etek tempat minum teh talur sembari bercerita berbagai persoalan yang menarik.
Salah seorang pelanggan Joni sengaja datang dari Koto Marapak atau sekitar 10 kilometer dari rumahnya untuk mencicipi teh talua ampek lenggek. "Rasanya beda dibandingkan tempat lain, tidak terlalu manis dan tidak pahit, pas di lidah," katanya.
Bagi sebagian warga Sumbar, ada yang menjadikan teh telur sebagai menu rutin setiap pagi sebagai minuman pembangkit energi menunjang aktivitas yang akan dilakukan.
Sementara, bagi masyarakat luar Sumatra Barat yang berkunjung ke provinsi itu dipastikan belum lengkap rasanya jika tak merasakan sensasi nikmat minuman ini. Harga teh telur pun terbilang murah dan terjangkau. Dengan merogeh kocek sekitar Rp 10.000 seseorang sudah dapat menikmati minuman itu.