Senin 17 Dec 2018 11:31 WIB

Bertandang ke Earhouse, Ruang Tamunya Endah N Rhesa

Rhesa ingin menyajikan serta mengenalkan musik di lokasi dekat tempat tinggalnya.

Rep: MGROL116/ Red: Ani Nursalikah
Suasana Kafe Earhouse milik musisi Endah N Rhesa di Pamulang, Tangerang Selatan,  Sabtu (15/12).
Foto: Republika/MGROL116
Suasana Kafe Earhouse milik musisi Endah N Rhesa di Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Di tengah hiruk pikuk keramaian kota Tangerang Selatan, ada sebuah kafe bernama Earhouse yang menyajikan kuliner dan musik khasnya. Kafe ini menawarkan pengalaman dan kehangatan dari duo musisi Endah dan Rhesa selaku pemilik kafe tersebut.

"Silakan datang kesini kalau mau dapat pengalaman (dari) Endah N Rhesa, Earhouse ini seperti ruang tamunya Endah N Rhesa," ucap Rhesa ketika ditemui di Earhouse, Tangerang Selatan, Sabtu (15/12).

Kafe ini didirikan Endah dan Rhesa sejak 2013 dengan semangat ingin berbagi pengalaman, ilmu dan menjalin pertemanan, serta membangun komunitas di bidang seni apa pun, seperti musik, desain, atau fotografi. Nama Earhouse sendiri tidak memiliki filosofi macam-macam.

Nama tersebut hanya singkatan dari Endah N Rhesa House. Sebuah akronim yang sederhana, namun cukup ikonik dan mudah diingat.

Rhesa mengaku awalnya terinspirasi dari kalimat manajer Incubus yang dia dengar dari semacam konferensi musik yang pernah dia datangi di Prancis. Manajer tersebut menyatakan jika ingin meningkatkan penikmat musik, mulailah dari kawasan sekitar Anda.

photo
Pengunjung berkumpul bersama rekannya di Kafe Earhouse, Pamulang, Tangerang Selatan pada Sabtu (15/12). Foto: Republika/MGROL116

Karena itu dia ingin memulainya dengan mendirikan kafe bernama Earhouse yang menyajikan serta mengenalkan musik di lokasi yang dekat dengan tempat tinggalnya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Dengan dekat dari rumah, Rhesa mengatakan jadi lebih mudah mengontrol dan mengatur bisnis kafenya tersebut.

Selain itu, ia juga ingin membuktikan musisi juga bisa berbisnis seperti ini. Menurutnya, dengan begitu mungkin bisa menginspirasi para orang tua agar mendukung setiap anak yang ingin menjadi musisi.

Soal konsep dan desain ruangan, Rhesa mengaku dia sendiri yang mendesain dan mengatur konsep tata ruang kafe Earhouse. Konsep industrial dengan material bata, kayu, dan besi menjadi pilihannya.

"Kebetulan semua saya yang mendesain sendiri karena saya senang. Dan yang paling berhasil saya desain adalah ruangan kecil, yaitu toiletnya Earhouse," kata Rhesa.

Tata letak kursi yang jaraknya tak begitu jauh, ruangan yang sejuk ber-AC, dan cahaya lampu kuning serta alunan musik akustik yang terdengar membuat suasana kafe terasa dekat, hangat, dan nyaman. Rhesa pun sengaja mengatur tempat pertunjukan sejajar tanpa panggung agar pengunjung juga bisa merasakan kedekatan dengan penampil atau bintang tamu yang mengisi acara.

photo
Kafe Earhouse, Pamulang, Tangerang Selatan pada Sabtu (15/12). Foto: Republika/MGROL116

Untuk Anda yang suka membaca, Earhouse juga menyediakan rak buku mini dan sofa yang bisa digunakan untuk menikmati buku yang Anda baca. Selain itu, jangan khawatir soal koneksi internet karena Earhouse menyediakan Wi-Fi gratis. Anda pun tak akan kehausan karena dengan sekali mengeluarkan uang sebesar Rp 2.000, Anda bisa menikmati air isi ulang sepuasnya.

Bagi perokok juga disediakan area merokok di luar ruangan. Namun, mereka masih tetap bisa menikmati hiburan atau acara di dalam karena dindingnya terbuat dari kaca transparan.

Pramusaji Earhouse juga ramah dalam melayani pengunjung. Mereka disebut Earcrew yang rata-rata merupakan mahasiswa Universitas Pamulang. Hal itu menjadi tujuan lainnya Endah dan Rhesa, yaitu untuk mencerdaskan anak Pamulang.

Rhesa ingin mereka yang bekerja harus bisa kuliah. "Sudah ada lebih dari lima orang yang bisa lulus kuliah karena kerja di Earhouse," ucap Rhesa.

Mengenai pengunjung, Rhesa mengatakan sebagian besar pengunjungnya adalah generasi milennial, yaitu mereka yang berpikir terbuka dengan teknologi. "Kalau dikisarkan dengan usia, mungkin 17-40 tahun," katanya.

photo
Kafe Earhouse, Pamulang, Tangerang Selatan pada Sabtu (15/12). Foto: Republika/MGROL116

Banyak pengunjung baik dari dalam maupun luar kota rutin mengunjungi kafe ini. Salah satu pengunjung, Nessya Anindya (29 tahun) mengaku sering datang ke kafe ini pada Senin, Jumat, dan Ahad. Menurutnya, Earhouse tempatnya nyaman untuk berkumpul dengan teman-temannya karena musik yang tidak berisik dan menu yang enak.

"Earchoconya enak. Udah nyobain minuman cokelat dari mana-mana, ini yang paling enak sih. Cokelat banget, nggak bikin enek. Dengan harga segitu ya setimpal," kata Nessya yang merupakan pekerja, warga asli pamulang.

Earhouse berlokasi di Pasar Modern Pamulang, Blok R2 Nomor 9 Jalan Pajajaran, Pamulang, Tangerang Selatan. Lokasinya mudah dijangkau dengan transportasi pribadi karena letaknya di pinggir jalan raya utama. Bisa pula menggunakan angkutan umum jurusan Muncul-Ciputat atau Reni-Ciputat. Earhouse buka setiap hari mulai pukul 15.00-24.00 WIB.

photo
Pendiri dan pengelola kafe Earhouse, Rhesa Aditya saat ditemui di Earhouse, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (15/12).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement