REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menikmati kuliner saat ini tidak melulu harus mengunjungi gerainya secara langsung. Dengan layanan dari platform daring, pengguna kini sudah bisa berwisata kuliner secara daring.
Aristo Kristandyo, VP Marketing Go-Food mengatakan, terlebih dengan adanya program promosi semisal gratis ongkos kirim di pesta Mamimumemo awal November sampai awal Desember tahun lalu. Promosi tercatat meningkatkan pemesanan kuliner.
"Dalam satu bulan kemarin, ada 10 juta kali pemesan paket ayam, 3,5 juta kali paket nasi dan yang mengejutkan 1,5 juta kali kopi dan paket mi 1,5 juta kali, lalu gorengan 1,2 juta kali, martabak 760 ribu kali. Itu bisa jadi gambaran kesukaan masyarakat Indonesia," kata Aristo di Jakarta, Senin (7/1).
Menu-menu tersebut masih laris sampai saat ini. Setiap kota di Indonesia boleh jadi memiliki kecenderungam berbeda, namun data tersebut diambil secara global.
Jika dilihat dari tabel sederhana, karakteristik itulah yang masih mendominasi pesanan masyarakat. Pesanan itu, menurutnya bisa menggambarkan pola makan masyarakat dan senang berwisata kuliner melalui daring (online).
"Tren inilah yang kami rekam dan sajikan ke masyarakat Indonesia. Kami juga berupaya bagaimana UMKM merasakan peningkatan penjualan. Begitu juga driver yang sama antusiasnya cukup tinggi," katanya.
Driver Go-Food, Fahri, mengaku saat pesta Mamimumemo, dia bisa mengantar 350 orderan dalam satu bulan. Menurut Fahri, pengantaran relatif aman, hanya terkendala dengan antrian yang membludak.
"Biasanya 13 orderan perhari, saya bisa antar sampai 18 orderan per hari saat Mamimumemo," katanya.
Go-Food diakui ingin memberitahu bahwa berwisata kuliner daring cukup praktis. Pengguna juga bisa melihat informasi kuliner terbaik di kota masing-masong. Go-Food juga bukan saja mengedepankan program namun juga mengakurasi informasi kepada pelanggan dan menumbuhkan perekonomian mereka.