Selasa 08 Jan 2019 09:42 WIB

Makan Minum Sehat dan Jajanan Unik Diprediksi Tren di 2019

Go-Food menemukan banyak yang menggemari makanan unik dan berbeda.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Menu makanan sehat seperti kreasi restoran vegetarian Burgreens diprediksi akan makin digemari di tahun 2019.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menu makanan sehat seperti kreasi restoran vegetarian Burgreens diprediksi akan makin digemari di tahun 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia cenderung menyukai aneka menu ayam, nasi dan mi. Fakta itu terungkap dari data kuliner yang paling banyak dipesan, khususnya di platform Go-Food dari Go-Jek.

Namun, menurut Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Commercial Expansion Gojek, makanan sehat bisa menjadi tren 2019. Kendati tahun lalu belum terlalu banyak, namun Go-Food memprediksi berdasarkan rangkaian data yang diperoleh, seperti pencarian pengguna, pemesanan meningkat dalam tiga bulan terakhir, hingga merchant yang menawarkan makanan sehat terus bertambah.

"Tren kuliner 2019 bakal nyambung dari 2018. Kalau orang Indonesia nggak bisa nggak makan nasi, tapi tren yang akan kontinyu kita prediksikan ada dua, yaitu makanan yang lebih berbau sehat, apalagi tahun baru resolusinya tren makanan sehat," kata Catherine di Jakarta, Senin (7/1).

Kedua, yang tidak kalah seru di Go-Food adalah semakin banyak jajanan-janan unik, aneh, seru sekaligis tidak terbayang sebelumnya yang banyak dipesan. Contohnya, burger campur sushi atau mi instan campur donat.

Untuk minuman, orang memang masih akan menyenangi yang manis-manis. Seperti cokelat, vanila, namun juga akan mengarah ke minuman sehat semisal teh hijau.

"Data yang kita dapatkan bukan hanya dari transaksi tapi juga dari mulai orang mencari, dari orang mulai masuk ke Go-Food, minat ke mana, dari data-data itu kita tarik semua kalau kita ngomong global," lanjut dia.

Gojek memiliki tim yang bekerja menggodok data. Ke depan Gojek berharap bisa memberi masukan lebih banyak ke mitra, bukan hanya dari soal rasa tapi juga harga.

Misalnya, orang cenderung memilih harga lebih terjangkau untuk makan siang, tetapi relatif royal untuk makan malam. Makan malam bisa diartikan makan bersama keluarga. Pada sore harinya, biasanya orang memilih minum kopi bersama kolega.

"Jadi makan siang nggak suka mahal-mahal, kalau dinner lebih royal. Selalu kita share dengan partner dengan harapan semoga bisnisnya semakin berkembang," tuturnya.

Catherine menilai kuliner merupakan gaya hidup sekaligus tren di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement