Ahad 07 Apr 2019 17:12 WIB

Ngopi-Ngopi di Stasiun MRT

Setiap stasiun MRT akan memiliki gerai makanan, minuman, dan minimarket.

Kuliner MRT. Penumpang MRT di gerai Starbucks Stasiun Cipete, Jaksel.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Kuliner MRT. Penumpang MRT di gerai Starbucks Stasiun Cipete, Jaksel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta disambut dengan sangat baik oleh publik. Masyarakat yang dulunya enggan menggunakan transportasi publik kini bersedia meninggalkan kendaraannya dan beralih ke MRT.

Kebutuhan untuk makan, minum, atau membeli kudapan lalu menjadi keharusan di dalam stasiun. Kedai kopi Starbucks bahkan sudah membuka dua gerai, yaitu di Stasiun Cipete Raya dan Bundaran HI. Pembukaan gerai di Bundaran HI merupakan cabang ke-400 yang dimiliki Starbucks di Indonesia.

Perwakilan dari Departement Retail PT MRT Jakarta, Yana Elizabeth, mengatakan setiap stasiun MRT memang dirancang untuk memiliki tempat menjual makanan dan minuman. Tak hanya dalam bentuk tempat makan tapi juga dijual di minimarket.

"Konsep makanannya grab and go," terang Yana. Konsep tersebut dipandang paling tepat karena ruangan berjualan yang tersedia tidak luas. Sehingga pelanggan disarankan untuk membungkus pesanannya dan mengonsumsinya setiba di tempat tujuan.

photo
Gerai Starbucks di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakpus.

Tiap stasiun, ujarnya, minimal akan memiliki dua tempat penjualan makanan atau minuman dan satu minimarket. Sejumlah nama disebut akan membuka gerainya di stasiun MRT, seperti Bakmi GM.

Starbucks tergolong salah satu gerai kuliner yang cukup ramai. Pada hari-hari uji coba Starbucks memang memberikan promo untuk menarik pengunjung.

Chief Marketing Officer Starbucks Indonesia, Liryawati, mengatakan pada 2002 ketika Starbucks pertama dibuka di Indonesia mereka melakukannya lewat gerai di Plaza Indonesia. Kini, 17 tahun kemudian, gerai ke-400 dibuka beberapa ratus meter dari gerai pertamanya. Lokasinya juga menarik karena di stasiun bawah tanah pertama di Indonesia.

photo
Gerai Starbucks di Stasiun Cipete Raya, Jaksel.

"Stasiun Bundaran HI dipilih karena ada banyak kantor, pusat perbelanjaan, hotel. Orang pasti butuh kopi," kata Liryawati. Sedangkan Cipete juga strategis karena berada di kawasan perumahan.

Konsep MRT yang melarang penumpangnya makan dan minum di dalam keretanya juga diyakini Lirya dimengerti oleh pengunjung. Penumpang misalnya bisa membawa tumbler untuk memesan kopi di stasiun Cipete untuk kemudian diminum setibanya di rumah atau ketika tiba di kantor.

Plt Kepala Divisi Komersial dan Retail PT MRT Jakarta, Aidin Barlean, mengatakan selain gerai makanan dan minuman akan ada satu gerai cukur rambut di stasiun MRT. PT MRT juga sedang bekerja sama dengan Bekraf untuk menyaring UKM membuka gerainya di stasiun MRT.

"Kami fokus menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari bagi penumpang MRT," katanya. Saat ini ia mengatakan pengisi gerai di stasiun MRT sudah terisi penuh. Hanya dibutuhkan waktu untuk semua gerainya bisa dibuka dan beroperasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement