Senin 27 May 2019 09:35 WIB

Sisca Soewitama Bagi Tips Masak Nasi Kebuli

Nasi kebuli paling pas dimasak dengan beras berbutir panjang.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Indira Rezkisari
Nasi Kebuli
Foto: Antara
Nasi Kebuli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasi kebuli sudah menjadi makanan khas Indonesia asal Timur Tengah yang wajib dicicipi pada hari besar Islam misalnya saat Maulid Nabi, Idul Adha hingga bulan suci Ramadhan. Pada Idul Fitri, makanan yang satu ini bisa dengan mudah ditemui pada agenda masjid berkultur Betawi.

Jika Anda ingin mencoba membuat nasi kebuli di rumah, chef Sisca Soewitomo memberikan tips memasaknya. Dalam membuat nasi kebuli, menurutnya, santan menjadi variasi yang enak untuk dipertimbangkan.

Baca Juga

"Kalau saya variasi untuk nasi kebuli ada di daging dan santan," kata Sisca.

Langkah yang diambil dalam membuat nasi kebuli, kata Sisca, dapat dilakukan sebagai berikut. Gunakan beras jenis berbutir panjang, (basmati). Kemudian, campurkan nasi aron (nasi yang dimasak setengah matang dengan direbus sampai airnya tiris) dengan santan dan bumbu kare, yang siap pakai atau yang dibuat sendiri.

Selanjutnya, Sisca menjelaskan, siapkan daun jeruk serai, jahe dan daun pandan. Di sisi lain, siapkan bahan berupa kayu manis, biji pala dan cengkih. Sedangkan, untuk daging, Anda dapat memilih daging sesuai keinginan misalnya daging ayam, daging kambing atau daging sapi.

"Daging yang telah dipilih dimasak tersendiri hingga matang," tuturnya.

Langkah selanjutnya, campur nasi aron dengan masakan daging. Setelah itu, aduk secara merata dan kukus sekitar 30 menit hingga matang.

Sisca menambahkan sebagai pelengkap terdapat bahan lain yang dapat ditambahkan. "Nasi kebuli yang siap saji, lengkapi dengan acar mentimun cabai, bawang merah, kerupuk, bawang goreng," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement