Ahad 02 Jun 2019 08:16 WIB

Panaskan Dulu Makanan Lebaran Sebelum Menyimpannya

Memanaskan makanan menghindari makanan Lebaran menjadi cepat basi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Indira Rezkisari
Ketupat dan opor ayam, hidangan khas Lebaran.
Foto: dok Republika
Ketupat dan opor ayam, hidangan khas Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang dinantikan umat Muslim setelah berpuasa sebulan lamanya. Selain momen kumpul keluarga, momen Lebaran biasanya menjadi ajang menikmati hidangan nikmat khas setiap rumah.

Sebelum Lebaran tiba, tentunya ada berbagai hal yang perlu dipersiapkan. Termasuk, menyiapkan bahan-bahan masakan untuk disajikan di hari raya. Chef Haryo Pramoe mengatakan, menyiapkan masakan untuk Lebaran memerlukan anggaran dana dan perhitungan yang baik.

Baca Juga

Menurutnya, berbelanja untuk kebutuhan masakan Lebaran harus didasarkan pada keadaan keuangan yang memadai. Karenanya, ia mengingatkan untuk tidak memaksakan membeli sesuatu yang berlebihan dan di luar kemampuan.

"Menyiapkan bahan masakan untuk Lebaran bisa dilakukan dari 2 hari sebelummnya," kata Chef Haryo saat dihubungi.

Chef Haryo memberikan tips untuk mempersiapkan masakan Lebaran. Sudah menjadi tradisi di saat Lebaran, beberapa menu masakan seperti ketupat, opor ayam, lontong sayur, sambal goreng ati, dan rendang, biasanya tersaji di meja makan.

Chef yang memiliki sertifikat Chef Halal Indonesia ini mengatakan, makanan seperti ketupat bisa dibuat satu hari sebelumnya atau di malam sebelum hari raya. Selain itu, makanan berkuah dan rendang bisa disiapkan satu hari sebelumnya.

Namun, makanan tersebut harus dipanaskan terlebih dahulu sampai mendidih sebelum ditinggal tidur. Langkah itu dilakukan sebagai pengawetan makanan.

"Pemanasan itu berlaku untuk semua makanan berkuah dan bersantan. Makanan harus dipanaskan setiap malam supaya tidak basi saat disajikan keesokan harinya," ujarnya.

Masakan Lebaran biasanya disajikan dalam jumlah banyak. Apalagi, jika ada kunjungan dari sanak saudara dan keluarga lainnya. Ketika memasak dalam jumlah banyak, penyimpanan makanan pun perlu diperhatikan.

Chef Haryo menuturkan, masakan yang tersisa setelah acara usai sebaiknya dipanaskan kembali. Setelah masakan tersebut bersuhu ruangan, makanan bisa dimasukkan ke dalam lemari es. Menurutnya, proses memanaskan makanan bertujuan untuk mematikan bakteri yang berkembang. Sehingga saat dalam suhu ruang, perkembangan bakteri dalam makanan akan terhambat dan makanan tetap awet.

Ia mengatakan, opor ayam yang disajikan dalam jumlah besar di atas 20 potong bisa disimpan dalam keadaan matang dan lalu disimpan di freezer. Ketika akan disajikan, makanan tersebut harus melewati proses pencairan bahan makanan beku (baik mentah atau matang) ke dalam suhu ruang. Jika sudah dicairkan, makanan tidak boleh dimasukkan kembali ke dalam freezer.  

Selanjutnya, opor ayam dipanaskan terlebih dahulu sebelum disantap.  "Konon, jika sayur atau masakan sudah dipanaskan lebih dari satu hari, maka keesokan harinya akan lebih enak. Begitu juga dengan opor, akan lebih enak disantap keesokan harinya setelah lebih dulu dipanaskan," katanya.

Sambal goreng ati biasanya juga menjadi makanan yang paling laris saat Lebaran. Jika bersisa, makanan tersebut sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu sebelum disimpan di suhu ruang.

Chef Haryo mengatakan, sambal goreng ati yang telah dipanaskan juga bisa disimpan di lemari es dengan suhu 4 derajat. Namun, makanan ini bisa disimpan di lemari es paling lama 6 hari. Lebih dari itu, makanan akan keriput dan teksturnya akan rusak.

Cara penyimpanan pun jangan lupa untuk diperhatikan. Masakan yang disimpan di lemari es harus dalam wadah tertutup agar tidak terkontaminasi oleh bakteri dari makanan lainnya. Saat akan disajikan, masakan bisa dipanaskan terlebih dahulu sebelum disantap.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement